PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Eksistensi Plaza Gempol yang dibangun dengan anggaran puluhan milyar rupiah hingga kini belum juga dimanfaatkan untuk aktifitas pada pedagang. Bangunan lantai dua yang digadang-gadang Pemkab Pasuruan sebagai pusat ekonomi masyarakat di wilayah barat belum juga ditempai oleh para pedang.
Data yang dimiliki Bangsaonline.com menyebutkan, Plaza Gempol dibangun mulai tahun 2016 lalu dengan anggaran 20 miliar. Akan tetapi dana tersebut belum juga bisa merampungkan bangunan fisik sehingga pada tahun 2017, kembali dianggarkan Rp 5,1 miliar.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Dana tersebut dipergunakan untuk pembuatan ruang partisi finishing struktur balok, pengerjaan langit –langit,pemasangan keramik dan roling door.
PPKom Disperindag Syafuddin Zuhri yang dikonfirmasi via seluler terkait pemanfaatan Plaza Gempol menjelaskan bahwa pihak Disperindag masih melakukan verifikasi pada pedangang yang akan menempati stand di sana.
”Saat ini Dinas masih melakukan verifikasi kepada pedagang lama dan pedagang baru,setalah selesai baru akan di sosialisasikan kepada meraka,“ jelasnya tanpa merinci persyaratan bisa menempati Plaza Gempol.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Ia menambahkan, pihak Dinas memang tetap akan memprioritaskan para pedagang lama untuk bisa menempati los. Baru setelah ada sisa stand yang belum terisi,akan di tempati oleh pedagang baru.
“Kita berharap di sana bisa lebih meriah seperti pasar modern lainnya ,makanya dilakukan kehati-hatian saat verifikasi,“ jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Udin ini menambahkan, untuk los di bekas pasar daerah dan pasar hewan rencana akan di tempati sekitar 172 pedagang dengan rincian yang ada di lantai bawah/II sebanyak 80 unit ,sedangkan di lantai I ada 92 unit .(bib/par/ian)
Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News