MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 209 pedagang Benpas (jalan Benteng Pancasila) eks Alun-alun korban kebakaran pada September 2017 silam difasilifasi Pemkot Mojokerto dengan lapak baru. Peresmian dan pencanangan lapak pedagang pakaian, aksesoris, dan kuliner yang berada persis di sisi selatan lahan kebakaran dilakukan oleh Wali Kota Mojokerto Masud Yunus bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo.
Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang menaungi pengelolaan pasar dan industri ini merupakan ujung tombak dari pembangunan dan pembenahan sentra perekonomian pasca kebakaran. Disperindag menggelontor anggaran senilai Rp 500 juta untuk pembangunan lahan relokasi yang menjadi salah satu ikon perekonomian daerah ini.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
"Pembangunan area relokasi pedagang Benpas Aloon-aloon ini adalah pemulihan sentra perekonomian pasca musibah kebakaran yang dibangun mulai 4-26 Desember 2017. Dananya bersumber dari Perubahan APBD 2017," terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo, dalam sambutan peresmian dan pencanangan relokasi pedagang Benpas Aloon-aloon, Selasa (27/2) kemarin.
Mantan Kadishub ini memaparkan pihaknya membangun tempat relokasi bagi sejumlah 209 orang. "Jumlah lapak sesuai dengan data penghuni sentra relokasi yakni 192 pedagang, 13 pedagang lingkungan Tropodo, dan 4 pedagang di lahan relokasi saat ini," urainya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Masud Yunus menyatakan komitmennya untuk membangun kembali sentra relokasi yang terbakar ini. "Tahun ini kita upayakan untuk dibangun kembali. Anggarannya dari APBN," cetusnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Untuk itu, orang nomer satu di jajaran pemkot setempat itu menginsyaratkan sebuah konsep pasar. "Konsepnya dua lantai, lantai I merupaka basement," imbuhnya.
Sementara itu dalam sambutan peresmian area relokasi baru, wali kota menyebut kawasan Benpas sebagai ikon perdagangan Kota Mojokerto. "Perdagangan dan perekonomian salah satu pusatnya di Benpas. Makanya Pemkot Mojokerto beriktiar menampung pedagang di eks relokasi sementara," ujarnya.
Karenanya Wali Kota mengungkapkan pedagang tidak akan selamanya dilahan relokasi sementara. "Kita beriktiar membangunnya secara permanen. Agar perekonomian di Kota ini berjalan dan tumbuh secara baik dan meningkat yang endingnya adalah kesejahteraan masyarakat," harapnya.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Ia berharap agar para pedagang merawat lahan relokasi sementara sekaligus memberikan dukungan untuk operasional sementara.
Usai memberikan sambutan, Wali Kota bersama Kadisperindag dan jajaran Forkompimda yang hadir termasuk Camat dan Lurah melakukan prosesi pemukulan gong dan pengguntingan pita tanda diresmikan dan dicanangkannya lahan relokasi ini. Wali Kota juga menyempatkan meninjau lapak dan berbincang dengan para pedagang. Walikota ulama ini berharap pedagang bisa betah dan merawat sebaik-baiknya lapak sementara ini. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News