SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Elisabeth Ayu (20) membikin inovasi burger warna warni. Dari hasil kreasinya ini, mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut bisa mendapatkan omzet hingga total ratusan ribu rupiah per hari.
Awalnya Elisabeth gemar memasak saat waktu luang. Hobinya ini akhirnya membuat ia merambah pada bisnis nasi goreng dan burger. Setelah liburan semester lalu, tercetus untuk melakukan bisnis makanan.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
“Waktu liburan mencoba buat nasi goreng, ternyata lezat. Dari situ terpikir untuk dijual dan membuka beberapa porsi, ternyata ada yang beli, akhirnya kulanjutin sampai sekarang, termasuk memroduksi burger warna-warni,” ujar Elizabeth, ditemui di Kampus Unesa Lidah Wetan, Senin (26/02/2018).
Seperti pada umumnya, bahan pembuatan burger antara lain roti burger, daging, tomat, selada, saus dan mayonaise. Proses pembuatannya mula-mula roti digoreng setengah matang di atas teflon. Selanjutnya menggoreng dagingnya. Daging yang digunakan adalah frozen food khusus untuk burger menggunakan daging ham tebal. Setelah roti dan daging matang baru disusun dengan bahan lainnya.
“Roti dan dagingnya juga bukan bahan-bahan yang murah, emang bener-bener pilihan terbaik, supaya rasanya tetap lezat,” ujar dia.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
Selain burger warna-warni, Elisabeth juga memiliki produk unggul lainnya yatu nasi goreng. keunikan dari nasi goreng yang diberi nama Nasi Goreng Langgeng ini memiliki berbagai level kepedasan. Dari mulai level terbawah dengan nama level senyum, level setia, level sedih, level nangis, level marah, hingga yang terpedas yaitu, level gila.
Untuk pembuatan nasi goreng, diakuinya lebih rumit dari pembuatan burger. Bahan-bahan yang banyak dan pesanan yang terdiri dari beberapa level menjadi kesusahan tersendiri dalam pembuatan nasi goreng. Setiap harinya juga menyertakan lauk yang berbeda pula agar pembeli tidak bosan.
Dirinya tidak memiliki karyawan untuk membantunya memasak, semuanya ditanganinya sendiri. Baru ketika pesanan melebihi 10-15 order, dirinya akan dibantu sang ibu. Untuk memasarkan produknya, Elisabeth menggunakan cara open order via whatsap, akun instagram @dapoer.ayu.id.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
Mahasiswa yang sebelumnya pernah menekuni bisnis sebagai reseller beberapa snack, frozen food, baju online ini, mengaku lebih menekuni bisnisnya sekarang karena terbilang banyak untung.
Dari usahanya, Elizabth mampu menghasilkan Rp 100-300 ribu per hari, dengan bandrol harga per porsi nasi goreng dan burger seharga Rp 10 ribu. “Sebenarnya usahaku ini sebatas menuangkan hobi aja, dari hobi juga menghasilkan uang untuk nambah tabungan dan beli buku-buku kuliah nggak dari uang orang tua terus,” ungkap Elisabeth. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News