SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Tak hanya lezat, tumpeng mini (Tumini) buatan Dwi Asri Astuti (35) juga dihias dan dibentuk, secantik serta seunik mungkin.
Sejak September 2016 lalu, Dwi memulai usaha cateringnya. Berawal dari keikutsertaannya dalam Grup Kuliner Surabaya (GKS), Dwi dan temannya bertekad membuat bisnis kuliner yang lebih menarik namun masih dalam harga terjangkau. Ia yang juga memiliki hobi memasak dan berwisata kuliner menjadikan dirinya ahli.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
“Awalnya gabung GKS, dan ketika masuk ke sana dan ngeliat bisnis-bisnis kuliner yang ada, Mbak saya jadi kepikiran untuk memulai bisnis yang sama namun lebih menarik dan dapat dijual dengan harga yang miring,” kata Ria (20) adik kandung Dwi.
Usaha catering Dwi ini diberi nama Catering R2FILO. Menu yang disajikan antara lain paket nasi box dengan masakan urap, nasi campur, ayam bakar, dan lain. Selain itu ada nasi bento, nasi keroyokan dan nasi tumpeng. Semua menu yang ditawarkan adalah hasil handmade. Meski pada dasarnya hanya masakan rumahan, Ria menekankan bahwa produk mereka berbeda. Ia mengatakan bahwa selalu ada inovasi dalam tampilan makanan mereka.
“Yang bikin kita beda dari yang lain itu dari segi rasa dan juga tampilannya, Mbak. Kita selalu berinovasi secantik dan seunik mungkin dalam hal tampilan catering kami,” ucap Ria.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
Yang paling menarik perhatian adalah tumpeng mini (Tumini) dan sego kroyokan yang dibentuk dengan kreatif oleh Ria dan Kakaknya. Makanan-makanan yang ada dibentuk sedemikian rupa hingga menarik pelanggan. Meski aspek penampilan sangat menjadi perhatian, tetap saja dalam makanan rasa itu penting. Ria mengklaim bahwa makanan mereka dijamin enak dan berbeda dari makanan catering yang lain. Bahkan di kalangan pelanggan, Dwi tidak mendapatkan protes seputar rasa atau tampilan makanan.
“Rasa makanan kita juga berbeda karena bumbu kita itu fresh dan untuk menu masakannya nggak Cuma itu itu aja. Misanya gak ayam bumbu bali atau ayam kare saja,” tegas Ria.
Harga makanan yang ditawarkan mulai dari Rp 15-20rb untuk nasi box, sementara untuk Tumini hanya dibandrol Rp 18-25rb, dan nasi keroyokan mulai dari Rp 100rb. Selain Tumini, ternyata juga ada tumpeng dengan ukuran normal seharga Rp 350rb. Jumlah pemesanan makanan bisa mencapai 800 pesanan perbulannya, selain itu omset yang diperoleh bisa mencapai Rp 15jt dalam sebulan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
Dalam usaha kulinernya itu Dwi dibantu empat orang karyawan dan adiknya, Ria yang masih berkuliah di jurusan manajemen Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Selain membantu proses produksi makanan, Ria juga mempromosikan Catering R2FILO kepada teman dan kenalannya. Untuk sementara ini Catering R2FILO hanya dipromosikan lewat instagram, sementara tempat produksi dilakukan di jalan Barata Jaya Gg 6 No 11, Bratang, Kota Surabaya.
“Untuk segi rasa sejauh ini gak ada komplain mengenai rasa dan penampilan makanan. Semua jenis makanan dikreasikan dan diinovasikan biar tidak bosan. Kami juga mengikuti tren yang ada sekarang,” tutur Ria. (*)
Baca Juga: Bakso Bucin Wiyungan Sediakan Es Teh Gratis Setiap Jumat
Kesibukan menyiapkan pesanan. foto: renny
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News