SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Tak perlu pergi jauh untuk mencoba makanan khas Thailand, kini kedai Bakar Bakar menjadi salah satu tempat makan yang menawarkan jajanan hits negara gajah putih itu.
Mengaku ingin membuat usaha sendiri, membuat Dipo Bramantio (23) kini meranmbah dunia kuliner dengan menyajikan hidangan berbeda tapi murah. Kedai Bakar Bakar yang didirikannya sudah banyak digemari, bahkan saat ini Dipo telah memiliki 2 outlet kedai yang berada di Sidoarjo dan juga Surabaya.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
“Awalnya ingin membuka kedai kopi, tapi karena pasarnya sudah banyak, akhirnya gak jadi. Kemudian teman mengusulkan kenapa gak buat Thailand food? Jadi saya tertarik, tapi lebih ke seafoodnya aja,” Ucap Dipo.
Mengetahui makanan Thailand belum banyak beroprasi di Surabaya, menarik perhatian mahasiswa Unesa ini untuk membuat hidangan tersebut. Selain sedikit pesaing, harga murah juga menjadi pertimbangan Dipo untuk merancah bisnis ini “Yang jual makanan Thailand belum banyak, sekalipun ada pasti mahal,” Ujarnya
Menargetkan pelajar sebagai konsumen, Dipo juga mematok harga yang sesuai dengan kantong mereka. Selain itu, menu yang di tawarkan juga beragam, dan menu yang paling di andalkan dalam kedai tersebut adalah cumi bakarnya. “Makanan Thailand itu punya ciri khas, kebanyakan cinderung asam, asin dan juga manis,” tukas Dipo.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
Ditanya siapa yang memasak, Dipo mengaku justru belajar secara otodidak. “Awalnya dirasain dulu, kemudian dibedah dan dicari tahu bumbu-bumbunya, tapi belajar dari blog dan Youtube juga, kok,” tungkas Dipo.
Tidak hanya makanan, kedai Bakar Bakar juga menyediakan minuman yang juga bernuansa Thailand seperti Thai Tea dengan varian rasa dibandrol dengan harga Rp 15 – 20 ribu. Kedai Bakar Bakar tentu sangat pas untuk ukuran kantong mahasiswa dan pelajar. Dengan harga tersebut, pembeli tak perlu ragu untuk mengunjungi Kedai Bakar Bakar yang beroprasi dari jam 03-10 malam ini.
Ditanya soal omset per bulan, Dipo mengaku mendapat keuntungan hingga 5 juta hanya dari satu kedai makannya. Tidak sendiri, Dipo juga dibantu oleh keluarga untuk mengurus kedai Bakar Bakar yang sudah nyaris satu tahun ini beroprasi. Selain itu, Dipo juga masih memiliki satu karyawan untuk mengurus salah satu outlet kedainya yang juga bekerjasama dengan kedai kopi milik temannya saat ini. (*)
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
cumi panggang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News