PACITAN, BANGSAONLINE.com - Warga Pacitan, khususnya kalangan Nahdatul Ulama (NU) diimbau tidak loyo di tengah himpitan penetrasi pasar dari pelaku usaha luar daerah. Justru dengan masifnya kompetisi usaha diharapkan bisa menjadi motivasi untuk lebih berinovasi. Pernyataan tersebut diungkapkan H. Mahmud, Ketua PCNU Pacitan, Senin (12/3).
"Memang perlu adanya sebuah terobosan untuk bisa memberdayakan dan penguatan ekonomi bagi masyarakat lokal. Karena itu, ormas NU dengan menggandeng semua unsur masyarakat tanpa kecuali tengah merintis sebuah usaha ritel yang diberi nama Nusantara Mart. Ritel ini sebagaimana rencananya akan didirikan di semua kecamatan yang ada di Pacitan. Namun untuk awal rintisan akan dibuka satu ritel di Kecamatan Pacitan," kata Mahmud.
Baca Juga: PCNU Pacitan Segera Susun SE Terkait Tata Cara Salat Tarawih dan Salat Id di Rumah
Menurut Mahmud yang juga menjabat sebagai Sekretaris BP2KD ini, agar rintisan itu bisa segera berjalan diperlukan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat. Yaitu dengan kepemilikan saham pada usaha tersebut.
"Saham itu kita tawarkan dengan harga sangat murah, yaitu Rp 110 ribu per lembar. Sementara untuk mendirikan satu ritel dibutuhkan paling tidak 3.000 lembar saham. Saat ini sudah terjual dua ribuan lembar lebih. Sehingga untuk bisa berdiri satu ritel sudah memenuhi syarat minimal," jelasnya.
Bagi pemegang saham, lanjut dia, akan mendapatkan deviden di akhir tahun. Dengan pembagian 50 persen untuk pemegang saham, 20 persen untuk pengembangan usaha, 20 persen untuk kegiatan keagamaan, dan 10 persen untuk kegiatan manajemen.
Baca Juga: Ketua PCNU Pacitan Minta MUI dan DMI Sterilisasi Masjid dan Musala
Deviden tersebut dibagikan setiap akhir bulan Ramadan. "Ritel ini akan memasarkan semua produk lokal dengan mengusung tema dari umat, oleh umat dan untuk umat," tandasnya. (yun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News