SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tak seperti kampanye sebelumnya, hari ini (13/3) Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memfokuskan untuk berkeliling Surabaya, dimulai dari Pasar Benowo. Setibanya di pasar yang berada di Surabaya Barat ini, Gus Ipul langsung disapa oleh para pedagang.
Tak langsung masuk ke dalam pasar, justru Gus Ipul menyempatkan untuk sarapan di salah satu warung depan pasar. Gus Ipul memilih untuk makan nasi bungkus bersama pengunjung dan pedagang pasar.
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Meski baru pertama bertemu dengan mereka, Gus Ipul langsung akrab bahkan sesekali menyuapi salah seorang pedagang. "Ayo sekali-kali tak suapin," kata Gus Ipul sambil membagi nasi bungkusnya pada Sofyan (32 tahun) salah seorang pedagang.
Bersama beberapa pengunjung dan pedagang pasar, Gus Ipul berdiskusi hangat sambil menikmati sarapan pagi menu nasi bungkus.
Sofyan sendiri sempat kaget saat disuapi Gus Ipul nasi bungkus. "Pemimpin seperti ini yang kami harapkan, tidak mengambil jarak. Bahkan saya diajak makan bersama dalam satu nasi bungkus satu sendok," ujar Sofyan.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Selepas sarapan, Gus Ipul lantas berkeliling dan berbincang dengan para pedagang. Ia melihat secara langsung bagaimana kondisi pasar yang dikelola swadaya oleh masyarakat ini.
Pengurus Pasar Benowo, Ali Affandi (45 tahun) meminta kelak bila Gus Ipul terpilih, bisa menyediakan program pelatihan untuk para pedagang. Dengan harapan, pasar rakyat bisa bersaing dengan pasar modern.
"Penambahan skill ini setidaknya bisa membuat pelayanan di pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern. Dan juga pembeli bisa lebih nyaman," ungkapnya.
Baca Juga: Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Sementara ketua pedagang Pasar Benowo, Suprapto (54 tahun) menambahkan, para pedagang di Pasar Benowo mengharapkan pemerintah bisa memudahkan untuk penyediaan kredit lunak.
"Saya mewakili pedagang pasar tradisional, meminta agar Gus Ipul kelak bisa mempermudah kami untuk mengurus pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama ini, pengurusan KUR terlihat njelimet," kata dia.
Menanggapi keluhan-keluhan itu, Gus Ipul setuju dengan usulan pelatihan bagi para pedagang tradisional. Sejak awal, Gus Ipul bersama Puti Guntur Soekarno memang berkomitmen agar pasar tradisional bisa terawat dan terjaga sebagai pusat ekonomi kerakyatan.
Baca Juga: Dorong UKM dan IKM, Gus Ipul dan Istri Resmikan Galeri Dekranasda di Alun-Alun Kota Pasuruan
Menurut keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini, adanya pasar modern tidak membuat pasar tradisional lantas mati. Karena market share nya sudah berbeda.
"Makanya kami akan sediakan pelatihan bagi pedagang pasar tradisional ini, agar tidak kalah dengan pasar modern," tutur Wakil Gubernur dua periode ini.
Terkait distribusi KUR, menurutnya bisa dimanfaatkan optimal oleh masyarakat, khususnya pedagang tradisional maupun pelaku UMKM. Pemerintah sendiri terus berupaya kredit KUR dengan bunga seringan mungkin.
Baca Juga: Wali Kota Pasuruan Harap Bantuan RTLH Bisa Tingkatkan Kenyamanan untuk Masyarakat
"Tahun ini, ditetapkan bunga KUR 7 persen, dari sebelumnya 9 persen per tahunnya. Saya yakin ke depannya bisa lebih murah hingga 6 persen setahunnya," tuturnya.
Selain itu, Gus Ipul mengapresiasi tata kelola dan pembagian kawasan Pasar Benowo (zoning). Ia melihat, meski dikelola oleh masyarakat sendiri, zoningnya sudah tertata rapi. Kawasan untuk khusus pakaian, terkelompok sendiri dan terpisah dengan kelompok seperti ikan dan lain sebagainya.
"Juga yang perlu ditingkatkan untuk merevitalisasi infrastruktur pasar. Dimulai dari akses jalan, penerangan, sarana dan prasarana seperti kamar mandi maupun mushola harus ditingkatkan dan diperbaiki," pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Amanat Gus Ipul saat Pelantikan Anggota DPRD Kota Pasuruan Periode 2024-2029
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News