SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tempe Bang Jarwo berinovasi menjadi nugget, sambal kering, dan sambal tumpang dengan menggaet warga sekitar.
Tempe Bang Jarwo menjadi salah satu produk unggulan UKM dari Kelurahan Putat Jaya. Bang Jarwo merintis usaha tempe sejak Lokalisasi Dolly tutup. Jarwo yang dulunya berjualan kopi di sekitar lokalisasi mengaku banting setir menjadi produsen tempe dengan modal hanya seratus ribu rupiah. Dia dapat pengalaman dan ilmu membuat tempe dari saudara iparnya yang tinggal di Sidoarjo.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
Awal merintis, Jarwo memberi nama produknya "Tempe Dolly". "Pernah ditanya pelanggan saat memakai nama Tempe Dolly, kok namanya tempe dolly, kurang enak didengarnya," ujar Jarwo menirukan kritik dari seorang pelanggan.
"Dolly sekarang tutup bu, makanya sekarang jualan tempe," jawab Jarwo kepada ibu itu sambil berkelakar. Sejak itu nama tempenya berganti "Tempe Bang Jarwo" dengan mengambil salah satu karakter film kartun Indonesia, Adit Sopo Jarwo.
Di tahun pertama berjualan, Jarwo mengaku dapat dukungan dari pihak kelurahan untuk memasarkan dengan membeli produk Bang Jarwo. Di saat yang sama pihak kelurahan kecamatan mengajak dan mengantarkan Jarwo untuk mengikuti pameran Pahlawan Ekonomi Surabaya tahun 2014 di Balai Kota Surabaya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
"Tempe yang biasa diproduksi dari 5 kilogram kedelai, saat pameran dapat produksi 10 kilogram kedelai dan laris," cerita Jarwo saat ditemui di rumahnya di Kupang Gunung Tembusan II.
Usahanya lebih berkembang saat bertemu dengan Organisasi Gerakan Melukis Harapan (GMH) pada tahun 2016 yang mendampingi Jarwo dalam hal marketing, bahkan menjual secara online via Instagram. Di samping itu, GMH mengajaknya untuk mengisi beberapa seminar, yang pertama dilakukan di Rembang dan yang terakhir mendapat undangan di Royal Plaza.
"itu pertama kalinya tanpa pendampingan saat berbicara di depan publik dan alhamdulilah lancar," ujar Jarwo kepada Bangsaonline.com.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
Sampai saat ini Tempe Bang Jarwo memiliki tiga olahan, nugget tempe, sambal kering dan sambal tumpang. Jarwo mengaku olahan tempenya dikerjakan oleh warga sekitar rumahnya dengan bahan utama tempe yang dia produksi sendiri. "Bahkan saya juga ingin membuat keripik tempe, tapi masih belum sempat," tambah Jarwo.
Nugget Tempe, menurut penuturannya, merupakan olahan campuran dari tempe dan daging ayam. Nugget tempe dapat bertahan sampai satu bulan di dalam freezer. Nugget Tempe ini diberi harga 15 ribu rupiah satu kemasan dengan isi 12 nugget. "Nugget tempe ini pernah mendapatkan pesanan dari Banyuwangi bahkan sampai Jakarta," terang Jarwo kepada Bangsaonline.com.
Pelanggan Tempe Bang Jarwo pun bermacam-macam, mulai dari pegawai pemerintahan, dosen sampai Satpol PP. Jarwo mengaku sampai saat ini harus menyediakan 900an tempe kepada pelanggannya tersebut. Sedangkan nugget tempe selalu menjadi oleh-oleh saat ada kunjungan dari luar kota. Mengenai omzet Jarwo mengaku dalam satu bulan dapat omzet 3-4 jutaan rupiah.
Baca Juga: Bakso Bucin Wiyungan Sediakan Es Teh Gratis Setiap Jumat
Jarwo merasa senang dapat mengajak warga sekitar rumahnya untuk produktif dan menambah ekonomi keluarga. Harapan yang ingin dia wujudkan, mengajak warga sekitar rumahnya lebih produktif untuk membantu perekonomian keluarga serta menjadikan kampungnya menjadi kampung aneka olahan tempe. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News