KH Cholil Nafis: Hidupkan Ilmu di mana Saja

KH Cholil Nafis: Hidupkan Ilmu di mana Saja Dr KH Cholil Nafis, MA saat mengisi salah satu slot pembicara yang disediakan oleh panitia dengan tema, "Eksistensi dan Peran Alumni PP Syaikhona Kholil".

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pada Acara Mubes 1 Asschol di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Demangan Bangkalan, Sabtu (31/3) Dr KH Cholil Nafis, MA mengisi salah satu slot pembicara yang disediakan oleh panitia dengan tema, "Eksistensi dan Peran Alumni PP Syaikhona Kholil".

Kiai Cholil Nafis memberikan kriteria tentang alumni yang sukses. Menurutnya, alumni bisa disebut sukses apabila alumni tersebut berperan di tengah masyarakat. Alumni memiliki sumbangan riil terhadap masyarakat.

Kriteria berikutnya adalah memelihara sikap tawadu'. "Kompetisi dil uar sudah main dorong, kita jangan diam, harus tampil untuk merebut, khawatir diambil oleh mereka yang tidak tahu," tegasnya.

Doktor yang saat ini berkhidmat di MUI ini juga memaparkan soal hijrahnya Nabi. "Lakukan hijrah seperti nabi, alumni yang bukan darah biru harus hijrah buka pesantren baru di tempat yang baru," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, jangan sampai ahli di pesantren, repot di rumah karena sibuk dengan bisnis. Seperti benih yang bagus jangan sampai ditanam di atas batu. "Satu tempat tidak berkembang, babat alas di tempat lain," jelasnya.

Kiai Cholil lalu memberikan saran kepada para peserta Mubes, untuk selalu mengambil peran di tengah masyarakat melalui, pertama: ketika diberi kesempatan hidup, maka hidupkan ilmu di mana saja, sinergi dan bagun brand/merek. Jjika ada satu yang muncul maka yang lain ikut bagus carilah alumni yang memilik spesifikasi khusus.

Kedua: bergeraklah, sebab tanda-tanda hidup adalah bergerak. Ada satu gerakan yang bisa dilihat oleh orang lain. Karena apapun yang tidak bergerak tanda kematian.

"Jadi gerakan alumni apa?" tanya Kiai Cholil.

Keiga: Berkarya, harus ada karya khusus. Berkarya dibidang apa saja (ada satu yg dominan) harus tampil atau muncul dulu. Keempat ; Program apa? Prioritas program ,dan mana yang didahulukan.

"Terakhir, realisasi. Harus ada bukti bukan hanya talk talk (bicara) saja, Arah harus jelas, ada jangka pendek dan panjang," oungkasnya. (bkl2/ian)