Surabaya-(BangsaOnline)
Dinas Peternakan Jatim memperkirakan, kebutuhan sapi untuk keperluan Idul Adha di Jatim aman. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kenaikan kebutuhan sapi untuk daging kurban sekitar 10 persen.
Baca Juga: Simak Batas Makan Daging Per Hari Sesuai Anjuran Dokter
“Ketersediaan daging sapi di Jatim aman-aman saja. Total populasi sapi untuk dipotong sekitar 4 jutaan. Stok aman untuk dipotong tahun ini sekitar 1 jutaan. Itu sudah termasuk untuk keperluan daging kurban. Dan sapi-sapi tersebut adalah murni sapi lokal Jatim,” ujar Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur.
Dari jumlah 1 juta itu, yang 500 ribu ekor untuk konsumsi kebutuhan di Jatim. Yang 250 ribuan ekor dikirim Jakarta dan Jabar. Ada juga yang dikirim ke Kalimantan untuk pembibitan sapi. Dan sekitar 200 ribuan ekor adalah stok aman.
Maskur mengatakan, yang diwaspadai untuk hewan kurban adalah penyakit antraks dan Jembrana Disease. Ia menuturkan, tahun lalu saat Idul Adha Dinas Peternakan Jatim menolak kambing-kambing asal Jateng. Sebab, kasus terakhir tahun 2011, di Sragen dan Karang Anyar Jateng sempat terjadi kasus antraks.
Baca Juga: Unipra Surabaya Sembelih 2 Sapi dan Seekor Kambing pada Idul Adha 2024
“Antraks itu bisa menyerang kambing dan sapi. Kalau sampai antraks sampai masuk Jatim, pasti kambing dan sapi Jatim tidak akan laku. Untuk mewaspadai penyakit tersebut, pos-pos pemantau kesehatan hewan terus siaga,” tandasnya.
Diamenjelaskan, Jatim memiliki 8 pos pemantau ternak di beberapa daerah. Dua ada di Magetan, satu di Ponorogo, Ngawi, Ketapang Banyuwangi, Pacitan, dan dua di Tuban. Di pos-pos ini, setiap ternak akan dicek kesehatan fisik ternak dan harus disertai surat kesehatan dari dokter yang memeriksa.
Pada pos ini juga memeriksa peruntukannya apakah sudah sesuai atau tidak. “Kalau untuk dipotong kan harus jantan. Pada pos ini nantinya juga diketahui jumlahnya sehingga retribusinya jelas,” ujar Maskur.
Baca Juga: Ibu-Ibu Nekat Maling Daging Kurban di Sidoarjo
Dan menyambut Idul Adha nanti, Dinas Peternakan Jatim akan menggelar bazaar ternak. Para pemilik hewan kurban bisa mendaftarkan diri untuk ikut bazaar ini. “Hewan kurban yang dijual pada bazaar ini bisa dijamin kesehatannya. Sebelum disembelih kesehatan dicek, bahkan setelah disembelih dagingnya juga diperiksa baik atau tidak dikonsumsi,” urai Maskur.
Pembeli yang sudah mempunya ancer-ancer mau membagikan berapa bungkus daging kurban, juga bisa dibantu dengan menaksir dari berat sapi yang akan dibeli. “Untuk lingkungan Surabaya dan sekitarnya, kami terjunkan tim saat penyembelihan Idul Adha untuk memantau hewan dan daging kurban apakah sehat atau tidak. Ada 30 tim yang kami terjunkan dengan melibatkan perguruan tinggi,” pungkas Maskur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News