SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Meski berasal dari dunia kedokteran, Naila Mafaza (20) mampu menciptakan gamis yang berdesain unik dan rame hingga bernilai ratusan ribu rupiah.
Berawal dari hobinya mendesain baju, Naila tergerak untuk membuka usaha yang sama. Usaha yang kemudian resmi dibukanya sejak tahun lalu ini diberinya nama Nella.atelier. Nama terebut diambil dari nama panggilan yang diberi umminya, yakni Nella. Sementara atelier sendiri memiliki arti butik atau studio.
Baca Juga: 110 Model Tampil Memukau dalam Fashion On The River di Coban Talun Kota Batu
“Saya sendiri emang suka desain-desain baju gitu, awalnya saya desain untuk pakai sendiri. Dari situ, teman-teman bilang kalau baju saya lucu. Nah, akhirnya saya kepikiran untuk desain baju dan dijual,” kata dia.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (Unusa) ini mengaku bahwa yang membuat desainnya berbeda adalah keunikannya. Selain itu Naila juga mengungkapkan bahwa ia senang berkreasi dengan kain yang tidak pasaran, ngetren dan memiliki motif yang lucu.
“Saya suka desain yang sekiranya nggak pasaran, gitu juga sama kainnya. Saya suka yang jenisnya bagus, ngetren dan punya motif yang lucu. Yang saya bayangin kalau saya jadi orang yang lihat, ngerasa kalau pakaian itu lucu, rame dan unik. Pokoknya ‘Wah’ gitu,” jelas Neila ketika ditanya perihal keistimewaan produknya.
Baca Juga: Pererat Silaturrahim dan Kolaborasi, TDA Jatim 1 Gelar Family Fun Camp Bersama Keluarga
Naila mengaku bahwa desain yang digunakannya adalah murni dari hasil kreativitasnya sendiri. Hal ini terbukti dari model-model yang lucu dan jarang ditemukan di pasaran. Selain itu, untuk memasarkan karyanya ia mengandeng teman-teman sekampusnya untuk dijadikan model, tak jarang ia sendiri yang menjadi model dari karyanya.
“Alhamdulillah, sampai saat ini pembeli tidak ada yang komplain. Mereka juga suka sama karya saya, bahkan ada pelanggan tetap dan selalu tanya serta order kalau-kalau ada desain baru. Hingga kini pembeli datang dari berbagai kota, Kak. Soalnya saya juga jualnya lewat online jadi jaringannya luas. Pembeli datang dari Surabaya, Pasuruan, Pekalongan, hingga Bali,” tutur Naila
Ia mengungkapkan bahwa proses produksi tidak dapat dilakukan dalam setiaphari. Naila menjelaskan bahwa ia hanya melakukan produksi rata-rata dua kali dalam sebulan. Hal ini terjadi karena aktivitas perkuliahan yang padat. Permulaannya, ia mengaku tak ada kendala yang berarti akan tetapi seiring berjalannya waktu ia mengaku bahwa peminat yang banyak tentu menunggu karya-karya selanjutnya.
Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja
“Waktu produksi nggak setiap hari, Kak. Waktu lagi libur aja sih. Lihat jadwal minggu depan, kalau full dan ada ujian ya nggak bikin dulu. Tapi kalau cuma materi dan weekend kosong, saya sempatkan buat bikin dan cari kainnya,” ungkap Naila
Ia dibantu dengan dua karyawannya memproduksi enam belas model pakaian per bulan. Dua karyawan itu sengaja ditaruhnya di bagian produksi (jahit), sementara ia sendiri melakukan desain dan memilih kain. Naila mengaku hanya menyuplai kain dari kota kelahirannya, Jombang. Sementara proses pemasaran dilakukan secara online lewat akun resmi Nella.atelier.
Hingga kini ia mampu menjual lebih dari lima puluh helai pakaian dalam sebulan. Produknya dihargai dari harga Rp 250-400 ribu per helai pakaian. Ia pun mampu menghasilkan rupiah hingga Rp 2 juta per bulan.
Baca Juga: Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng
“Sebulan itu bisa enam pcs tiap model yang terjual. Modelnya sendiri ada enam belas, Kak. Sementara ini saya masih produksi untuk gamis saja, tapi kedepannya saya mau bikin gaun yang bisa disewa-sewakan gitu,” tambahnya. (*)
Baca Juga: Terinspirasi Tanaman Liar, Tatik Sukses Bikin Batik Sambiloto Bojonegoro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News