MADIUN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono menyatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tercatat data statistik kurang lebih ada 50 ribu. Jumlah tersebut meliputi segala jenis UMKM, namun yang data yang aktif hanya 700 UMKM.
Untuk semakin mengembangkan UMKM, Anang menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan support dengan pelatihan dan pembinaan. Harapannya, para pelaku UMKM ini bisa mengembangkan industrinya ke kelas menegah dan besar.
Baca Juga: Pj Bupati Madiun Pantau Harga Pangan Jelang Nataru
Untuk menjadikan UMKM industri mulai dari kecil, Anang memprioritaskan pembinaan Sumber daya Manusianya (SDM) dengan pelatihan yang merujuk pada hasil Musremnbang tahun sebelumnya.
“Pola sentuhan kita merujuk pada musrenbang, jadi ketika di akhir tahun kita inventarisasi hasil musrenbang, kita ajukan kegiatan dengan anggaran tertentu seperti dana cukai,” urai Anang.
“Dari 700 itu kita punya target 10 sampai 15 persen kita dorong jadi UMKM menjadi industri yang lebih besar,“ imbuhnya.
Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU
Untuk diketahui, beberapa produk UMKM di Kabupaten Madiun antara lain produk kayu di Saradan mulai gembol, souvenir kecil-kecil, produk mamin brem di daerah Kaliabu Brem Bancong, coklat, kopi Kare, Kopi Kandangan. Kemudian produk kripik tersebar di seluruh kecamatan ada kripik ketela, nangka, pisang, dan batik dengan berbagai corak, mulai gabah sinawur, batik porang, batik serat kayu yang merujuk dari rekomendasi Dinas Papora Kabupaten Madiun. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News