SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Munculnya berita Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI membagikan bantuan diselipi stiker paslon Khofifah-Emil Dardak di Lamongan beberapa waktu lalu, disesalkan perwakilan masyarakat Jawa Timur. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan Panwaslu Lamongan, kejadian itu ternyata tidak benar alias hanya berita hoax.
Haris Sofwanul Faqih, Koordinator Forum Aktivis Milenial Jawa Timur meminta kepada partai pendukung dan relawan paslon gubernur/wakil gubernur untuk bersikap santun dengan tidak menyebarkan berita hoax. Iap un menyarankan kepada pihak-pihak yang menyebarkan kepalsuan itu, lebih baik diganti dengan memberikan edukasi politik yang benar terhadap paslon yang didukung.
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
“Jangan menjadikan fitnah dan hoax itu jadi tombak kemenangan. Orang yang sering menghujat dan menjatuhkan salah satu paslon itu pasti dilakukan oleh paslon yang punya ambisi tinggi,” terang anak muda yang akrab disapa Bogel itu, Minggu (29/4).
Alumni aktivis PMII ini juga mengaku heran dengan adanya posko pengaduan penyalahgunaan PKH. Apalagi posko itu dibentuk oleh barisan pendukung paslon gubernur yang sudah pasti tujuannya ke arah pilgub Jatim. Karena itu, sebaiknya urusan pengawasan terkait proses penyelenggaraan pilgub itu serahkan kepada Bawaslu/Panwaslu.
“Sangat kurang kerjaan kalau itu dilakukan oleh tim pendukung paslon, apa mereka sudah tidak percaya atau mau mengambil alih kerjanya Bawaslu,” sindir Bogel.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
Ia mengartikan, jika hal ini terus dibesar-besarkan, maka barang tentu sudah ada agenda skenario mau mengganggu jalannya pilgub Jatim yang demokratis ini. Karena sudah sangat terlihat tidak mendidik masyarakat, jauh dari tujuan suksesnya pilgub ini yang bersih jauh dari konflik.
"Ini berarti, ada tujuan besar dari diciptakannya isu yang mengada-ada itu untuk melakukan politik yang kurang bermartabat dan kotor,” tudingnya.
Bogel berharap pilgub Jatim ini tidak ada satupun yang menciptakan kegaduhan politik dengan tujuan agar masyarakat semakin tidak bisa membaca arah situasi politiknya ke mana. Apalagi dilakukan dengan tujuan sangat tidak mendidik dan terkesan mendzolimi paslon.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
“Apalagi menggunakan sarana yang itu bohong dan hoax, ini kan tidak mendidik, sebaiknya dihentikan dan minta maaf,” ucapnya.
Bogel juga mengaku, bila dirinya banyak berkawan dengan para relawan pendamping PKH. Sepanjang yang ia tahu, semuanya berjalan masih sesuai SOP (Standar operasional prosedur), dan tidak mengarah ke politik praktis untuk kepentingan pilgub.
Masyarakat sendiri sangat merasakan manfaatnya dari PKH itu. Di beberapa pelosok desa, program itu tetap berjalan terus menerus karena dapat mengurangi beban masyarakat miskin yang saat ini sedang dihimpit oleh naiknya harga kebutuhan pokok.
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
“Makanya saya tidak percaya ada bantuan PKH diselipi stiker paslon Khofifah-Emil, karena saya tahu sendiri teman-teman anggota PKH itu sangat jujur dalam bekerja, apalagi dalam menyalurkan program pemerintah yang sangat bermanfaat untuk rakyat kecil tersebut” pungkasnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News