MOJOKERTO (BangsaOnline) – Pembatasan distribusi BBM terutama jenis solar yang mengakibatkan kelangkaan di hampir seluruh SPBU di Mojokerto memaksa pemilik perahu tambang penyeberangan sungai Brantas dari Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto - Desa Kesamben,Kecamatan Kesamben , Jombang merugi.
Kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan lalu. Deretan perahu tambang tampak hanya bersandar parkir di pinggir utara sungai Brantas lantaran minus bahan bakar. Para pemilik perahu mengaku kian kesulitan mendapatkan solar. Bahkan, untuk mendapatkan solar mereka harus ‘'berburu'’ sampai ke Kabupaten Jobang.
Baca Juga: Debit Air Sungai Brantas Kota Kediri Mulai Naik, Warga Sebaiknya Waspada
Salah seorang pemilik perahu, Mustofa, terpaksa menyandarkan satu dari dua perahu yang biasa dioperasikan. “Terpaksa satu perahu tidak bisa dioperasikan, karena tidak ada solar. Tentunya dari sisi pendapatan jadi merosot tajam,” ujar warga Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg ini, Minggu (31/8/2014).
Penyeberangan menggunakan perahu sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah Kecamatan Gedeg, Kemlagi Kabupaten Mojokerto dan Kudu Kabupaten Jombang serta Kecamatan Kesamben Jombang.
Karena hanya perahu tambang yang bisa digunakan sebagai sarana penghubung dua wilayah berdekatan itu. Jika menggunakan jalur darat, akan memakan waktu yang relatif lama dan memutar jauh hingga belasan kilometer.
Baca Juga: BPBD Kota Kediri Intensifkan Pantau Debit Sungai Brantas di Musim Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News