Ada Wacana Bentuk Pasuruan Timur, Muzammil: Mereka Cuma Curhat

Ada Wacana Bentuk Pasuruan Timur, Muzammil: Mereka Cuma Curhat Muzammil Syafi'i.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ada wacana dari beberapa tokoh Pasuruan Timur yang ingin pisah dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Wacana ini pun dengan cepat terpublikasi di medsos. Sontak wacana tersebut menjadi sorotan oleh Kiai Kampung. 

"Kurang opo wong-wong iku, lah wong pembangunan akhir-akhir iki akeh tertuju nang wetan. (Kurang apa orang-orang itu, pembangunan akhir-akhir ini kan banyak tertuju ke daerah timur)," terang Ketua Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur KH Fahrurrozi kepada BANGSAONLINE.com via selulernya, Kamis (17/5).

Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan

Gus Fahrur, sapaan ketua kiai kampung tersebut, mencontohkan pembangunan yang sudah terwujud di wilayah Pasuruan Timur salah satunya Puskesmas Grati yang disulap menjadi Rumah sakit. Selain itu, pertanian dan peternakan di wilayah tersebut menurutnya juga mulai berkembang. 

Menurutnya, wewenang pemekaran Pasuruan Timur ada di ranah provinsi, bukan pemerintah kabupaten. "Intinya, orang yang membuat wacana pembentukan pemerintahan tersebut adalah orang yang tendensius dengan urusan politik. Jika wacana itu diteruskan, maka akan berhadapan dengan orang yang tidak ingin Kabupaten Pasuruan terpisah," jelasnya.

Sementara Muzammil Syafi'i, salah satu orang yang ditemui oleh tokoh-tokoh yang ingin memisahkan diri tersebut mengatakan terjadi kesalahan penafsiran atas pertemuan tersebut.

Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan

"Wong mereka cuma curhat," terang Muzammil kepada BANGSAONLINE.com saat dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, hal itu merupakan imbas kekecewaan warga Pasuruan Timur kepada pemerintahan Irsyad Yusuf, sehingga menimbulkan wacana itu. Muzammil menceritakan awal kedatangan mereka, bahwa warga Pasuruan Timur tidak cocok terhadap pemerintahan sekarang. Karena tidak bisa bersikap tegas kepada pemilik tambang. Sehingga menurut mereka berimbas ke jalan-jalan rusak.

"Awalnya mereka laporan ke Pak Edy, kemudian mampir ke kantorku. Ya sudah, saya sambut mereka, saya sediakan makan untuk mereka dan kemudian dia curhat terkait kerusakan jalan akibat tambang tambang itu. Hingga ada di antara mereka yang bersuara untuk menghendaki pembentukan pemerintah sendiri," papar dia.

Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi

Menurut Muzammil, membentuk suata negara atau daerah sendiri itu tidak mudah. Harus ada tim manajerial ahli, tim pengelola dan tim lain untuk menyeleksi kelayakanya. (afa/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO