SUMENEP (bangsaonline) - Gerah dengan raibnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, selama satu bulan terakhir ini membuat warga setempat bertindak anarkis.
Ratusan warga Desa Masa Lima dan Suka Jeruk, Kecamatan Masalembu, nekat menghentikan penjualan BBM jenis solar di Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS). Mereka berbondong 'menyerbu' APMS setempat karena diduga kuat solar akan dijual ke pengepul, bukan nelayan. Padahal sudah sekitar 1 bulan ini, nelayan kesulitan mendapatkan solar ke pengepul.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Akibat aksi ini, para pengepul hanya bisa gigit jari. Mereka tidak kebagian solar di APMS. “Sudah sewajarnya kalau warga itu marah. Sebab penjualan BBM jenis solar dari APMS terkesan hanya dilakukan kepada pengepul. Sementara nelayan menjerit untuk mendapat solar. Ada pun harganya melambung. Makanya warga dari dua desa di Masalembu menghentikan penjualan BBM dari APMS ke pengepul,” tegas Darul Hasyim, Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Masalembu, Rabu (3/9).
Menurutnya, sesuai aturan, APMS harus menjual BBM langsung kepada nelayan. Namun selama ini yang terjadi, BBM selalu habis dalam jangka waktu 5-7 jam yang diduga dijual kepada pengepul.
“Ini merupakan puncak kemarahan warga sehingga harus ‘menyerbu’ APMS sendiri secara bersama-sama. Aturannya kan sudah jelas, APMS harus menjual langsung ke nelayan, tidak boleh dijual ke pengepul lagi. Tapi faktanya ya warga selalu dikorbankan,” tandasnya.
Baca Juga: Relawan Sakera Madura Khofifah-Emil Salurkan Bantuan 7 Tangki Air Bersih di Sumenep
Dia juga mendesak, aparat kepolisian bisa tegas dalam hal ini, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami meminta apara Polsek Masalembu untuk melakukan pengawasan secara maksimal. Karena diduga pengawasan hanya dilakukan ditingkat pelabuhan hingga APMS, selebihnya terkait mekanisme penjualannya lepas kontrol dari aparat. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh APMS,” tukasnya.
Sementara Camat Masalembu, hingga berita diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Telpon pribadinya berbunyi ‘nomor yang anda tuju sedang tidak aktif’.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News