SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengungkapkan capaian program berbasis spiritual di Jatim, yakni pemberian bantuan keuangan kepada madrasah diniyah (madin) dan penutupan sejumlah lokalisasi di Jatim.
Capaian keberhasilan program tersebut disampaikan Pakde-Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim di hadapan kiai, ulama dan ribuan jamaah serta masyarakat dari berbagai macam elemen, saat menghadiri Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439 H/2018 di Masjid Agung Surabaya (MAS), Rabu (6/6) malam
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Dikatakan, sebagai provinsi yang memiliki jumlah penduduk dengan mayoritas pemeluk islam yakni sekitar 97.6 persen dan terbesar di Indonesia, Jatim menempatkan pendidikan islam menjadi bagian prioritas sekaligus basis utama dalam pembangunan.
Guna mendukung program pendidikan agama islam tersebut, Pemprov Jatim memberi kepedulian kepada pondok pondok pesantren. Salah satunya memberikan bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) bagi madrasah diniyah salafiyah.
Bosda Madin bertujuan untuk memberikan bantuan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan mendasar dan pokok bagi santri / warga belajar / siswa sasaran. Untuk santri ULA diberikan bosda madin sebanyak Rp. 15 ribu per bulan, santri Wustho sebanyak Rp. 25 ribu per bulan, sementara ustad / guru / pengasuh diberikan Rp. 300 ribu per bulan.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Pemprov Jatim juga memberikan program kepada ustad atau guru di pesantren dengan cara dididik dan dilatih tentang metodologi mengajar. Ustad tersebut kemudian disekolahkan hingga lulus sarjana (S1) dengan jumlah keseluruhan mencapai 11.250 ustaz.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim memberi perhatian kepada 2.500 Hafidz dan Hafidzoh dengan syarat ada rekomendasi dari kiai bahwa ustadz tersebut juga mengajar di ponpes.
"Kami berpendapat, bahwa pembangunan yang baik basisnya adalah spiritual," ungkapnya, yang dalam kesempatan ini juga memberikan 100 paket sembako, santunan dan bingkisan kepada anak yatim piatu.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo sapaan akrabnya juga menyampaikan keberhasilannya dalam memberantas praktek prostitusi serta menutup sejumlah lokalisasi di Jatim. Pemprov Jatim bekerja sama dengan MUI membentuk Ideal (Ikatan Dai Lokalisasi) dengan tujuan memberikan pencerahan kepada WTS yang ada.
"Kita bersama MUI telah berhasil menghapus prostitusi di Jatim. Dulu di Jatim ada 47 lokalisasi dengan total WTS sebanyak 17.275 orang. Allhamdulillah janji Allah SWT jika menutup tempat maksiat akan ditolong segala kesulitan yang ada," ungkapnya.
Turut mendampingi Gubernur Jatim antara lain, Sekdaprov Jatim, Forkopimda Plus Prov. Jatim dan seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (ian/rev)
Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News