SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Spanduk bertuliskan "Fatwa Untuk Rakyat Jatim, Tidak Memilih Khofifah-Emil Khianati Allah SWT dan Rasul-Nya" sempat bermunculan di beberapa tempat dan membuat geger.
Juru Bicara Tim Kampanye Khofifah-Emil, Gus Hans menyebut upaya tersebut sebagai black campaign (kampanye hitam-red) guna mengadu domba para kiai.
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
"Itu spanduk gelap. Saya pastikan tidak ada satupun relawan maupun simpatisan Khofifah-Emil yang membuat spanduk tersebut. Ini upaya adu domba kiai," ungkap Gus Hans, Minggu (10/6).
Gus Hans mengungkapkan, selama tahapan Pilgub Jatim 2018, Khofifah-Emil kerap diberondong dengan kampanye hitam yang menyudutkan dirinya. Umumnya melalui media sosial berupa meme dan berita palsu.
Gus Hans menolak menuding kubu sebelah (Gus Ipul-Puti,red) menjadi dalang kampanye hitam tersebut. Karena menurutnya, bisa jadi yang membuat kampanye hitam tersebut adalah yang pihak yang tidak bertanggung jawab dan menginginkan Pilgub Jawa Timur menjadi kacau, rusuh, dan tidak demokratis.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
"Kami tidak menuding siapa pun. Kami sadar betul dalam setiap proses demokrasi, selalu ada serangan-serangan tidak bertanggung jawab. Sangat mungkin yang membuat itu bukan bagian kompetitor atau relawan kompetitor," imbuh Pengasuh Queen Al-Azhar PP Darul Ulum, Jombang tersebut.
Oleh karenanya, Ia mengimbau kepada seluruh pendukung, relawan, simpatisan, dan tim sukses untuk menahan diri dan tidak terprovokasi aksi yang membuat suasana Jawa Timur tidak kondusif.
"Saya berharap semua tim tidak mudah terpancing isu-isu negatif yang memicu gejolak di masyarakat, dan bisa mengganggu proses demokrasi yang tengah berlangsung di Jawa Timur ini," katanya.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
Namun demikian, Gus Hans menyayangkan beredarnya spanduk gelap tersebut karena sangat menyudutkan Paslon Khofifah-Emil. Terlebih menurutnya, aksi tersebut dilakukan di tengah bulan Puasa.
"Hanya karena ambisi politik, seseorang sampai menghalalkan berbagai cara. Termasuk mengotori Ramadhan dengan aksi-aksi tercela seperti itu," tambahnya.
Menurut Gus Hans, selayaknya momen Ramadhan digunakan untuk ber-muhasabah dan bercermin diri, bukan sebaliknya melakukan tindakan yang mencederai bulan suci ini dengan menyebar hoaks (berita bohong) dan ber-ghibah.
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
"Harusnya Ramadhan mempengaruhi kualitas berpolitik kita. Saya yakin masyarakat kita saat ini jauh lebih cerdas memilih mana calon yang sekedar mengejar jabatan dan mana yang benar-benar ingin mengabdikan diri," tuturnya.
Namun demikian, Gus Hans melihat hikmah di balik aksi kampanye hitam tersebut. Di mana seluruh pendukung, relawan, simpatisan, dan tim sukses Khofifah Emil di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur semakin solid.
"Semua unsur makin solid untuk memenangkan paslon 1 , karena mana mungkin mereka rela Jatim dipimpin oleh pemimpin yg didukung oleh orang orang yang berlaku keji seperti ini," pungkasnya. (mdr)
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News