Tuban-HARIAN BANGSA
Memasuki musim kemarau membuat sejumlah petani di Tuban mulai klimpungan. Mereka terpaksa mengairi sawah dengan menyewa diesel dengan biaya yang tidak murah. Namun demikian petani tetap menyewa diesel agar bisa panen. Pantauan HARIAN BANGSA, Jumat (5/9) meski di sungai ada air, mereka tetap menggunakan sumur bor yang disedot dengan diesel. Debit air di sungai terus menurun.
Baca Juga: Petani Bawang Merah di Tuban Bersyukur Dapat Bantuan Traktor Khusus
"Musim kemarau sungai disini sudah kering, kalaupun ada airnya pun tidak bisa mengalir, sama saja tetap pakai pompa kalau diambil juga gak akan cukup," terang Rasimin (50), seorang petani warga Desa Kapu, kecamatan Merakurak, saat di temui diarea persawahan.
Rasimin mengatakan, dalam satu kali musim tanam padi, petani rata-rata harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengairi sawah, atau membeli Solar untuk bahan bakar pompa hingga Rp1,5 juta per hektar lahan padi, belum lagi biayaya untuk bibit dan pupuk, dapat dipastikan biayayanya lebih banyak dari itu.
"Kalau tidak gitu ya gak bisa panen, namanya petani dimana-mana juga susah mas, kalau sudah panen harganya murah, ini balik modal saja sudah seneng," kata Rasimin
Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Dijelaskanya, untuk mengairi sawah sejak persiapan tanam hingga menjelang panen. Dalam satu minggu biasanya dilaakukaan minimal 2 kali, dengan durasi waktu pengairan 3 hingga 5 jam.
"Seminggu paling tidakdau kali, tergantung modalnya saja, kalau tidak gitu ya kering, ini diairi empat jam saja, besok sudah habis airnya." jelas petani tulen ini.
Ditambahkan Rasimin, meski menanam padi di musim kemarau sangat sulit, hal itu tetap dilakukaan warga. Sebab desa Tahulu dan Kapu menupakan dataran rendah yang menjadi langganan banjir, sehingga musim kemarau seperti sekarang inilah kesempatan mereka bercocok tanam. "Kalau musim hujan malah jarang nanam, soalnya sering banjir," keluh petani ini.
Baca Juga: Anggota Koramil Bancar Tanam Bawang Merah Bareng Warga Ngampelrejo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News