Unggul Debat Publik III, Elektabilitas Khofifah-Emil Diprediksi Naik 4% Lagi

Unggul Debat Publik III, Elektabilitas Khofifah-Emil Diprediksi Naik 4% Lagi Suasana debat publik III pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (23/6/2018). Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surochim Abdussalam memprediksi pengaruh debat publik pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur akan signifikan terhadap kenaikan elektabilitas pasangan calon (paslon).

“Prediksi saya debat tadi malam karena pamungkas bisa berpengaruh hingga 3% sampai 4%,” kata Surochim Abdussalam kepada bangsaonline.com, Ahad (24/6/2018). Artinya, paslon yang unggul dalam debat publik pilgub Jawa Timur pada 23 Juni 2018 yang disiarkan TVOne, BBSTV dan JTV itu akan mendapat tambahan 3% sampai 4% suara.

Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI

”Dalam situasi undecided voters 10,7% , angka kontribusi debat itu sangat signifikan,” tambah Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini. Undecided voters adalah responden yang belum menentukan pilihan.

Lalu siapa yang bakal mendapat berkah debat? Tampaknya pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Apalagi dalam dua kali debat publik sebelumnya pasangan Khofifah-Emil juga unggul atas pasangannya Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno Putri. Begitu juga dalam debat publik III.

“Debat publik III benar-benar menjadi panggungnya mas Emil. Kolaborasi yang ciamik antara generasi X dan Y,” kata Surochim. Ia menggambarkan Khofifah sebagai generasi X. Generasi X adalah generasi yang lahir di tahun 1965-1980 (usia 34 tahun ke atas).

Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...

Sedang Emil ia gambarkan sebagai generasi Y. Generasi Y ialah kelompok generasi yang berusia 34 tahun ke bawah atau sebut saja yang lahir pada periode tahun 80-an hingga 90-an. Generasi yang sudah sangat akrab dengan internet dan media sosial ini tidak takut dengan perubahan.

Menurut Surochim, penampilan Emil dalam debat pamungkas itu menunjukkan progres sangat signifikan. “Progres yang sangat signifikan terlihat pada Mas Emil. Selain terlihat taktis cerdas dan menguasai teknis, Mas Emil juga nampak wisdom (bijak-red) dan humble (rendah hati-red). Kalau Mbak Puti masih terlihat sama dengan penampilan sebelumnya. Masih normatif dan makro,” kata Surochim.

Surochim menegaskan bahwa pasangan Khofifah-Emil diuntungkan oleh kapasitas, kompetensi, dan daya saing serta impresi dari Emil yang bisa mewakili pikiran ideal pemilih milenial zaman now. “Sehingga paslon nomor 1 terlihat unggul,” kata pria asal Lamongan ini.

Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre

Menurut dia, pada closing statement paslon 1 tetap menunjukkan optimisme dan keyakinan. ”Sementara paslon 2 berusaha menunjukkan respek kepada lawan. Hanya tambahan terkait transfer device Mbak Puti berusaha mengeksplorasi Bung Karno. Saya pikir tidak efektif kendati saya memahami itu dilakukan untuk tujuan menguatkan dukungan kaum nasionalis,” katanya.

Jika elektabilitas pasangan Khofifah-Emil naik 4% lagi berarti selisih kemenangan atas pasangan Gus Ipul-Putri mulai signifikan. Sebelumnya SSC mengumumkan hasil surveinya. Lembaga survey yang dipimpin Mochtar W Utomo itu menyebut bahwa Khofifah-Emil menang 5,1% atas Gus Ipul-Puti. Sedang hasil survei Poltracking lebih tinggi lagi. Lembaga survei yang dipimpin pengamat politik Hanta Yudha itu menyebut pasangan Khofifah-Emil menang 8,3% atas Gus Ipul-Puti. 

Hasil survei lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga mengumumumkan kemenangan pasangan Khofifah-Emil. Menurut lembaga survei yang dipimpin Saiiful Mujani ini, Khofifah-Emil mendapat dukungan 48,5% sedang Gus Ipul-Puti 40,8%. 

Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten

Surochim juga menilai secara umum materi dari para panelis cukup berbobot, tetapi ilustrasinya terlalu panjang. Surochim juga mengapresiasi KPU Jatim yang telah menampilkan inovasi baru dalam debat publik III ini. “Saya mengapresiasi munculnya pertanyaan dari publik dan sesi bahasa lokal (Jawa-red). Itu saya anggap sebagai inovasi baru dari KPU Jatim,” pungkasnya. (MMA)

Sumber: MMA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO