
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kenaikan harga bahan bakar khusus (BBK) sempat memengaruhi roda perekonomian masyarakat. Terlebih kenaikan itu nyaris berbarengan dengan tahun ajaran baru sekolah. Hal ini tentu sangat berdampak bagi para orang tua murid, khususnya mereka yang dari kalangan kurang beruntung.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekkab Pacitan Joni Maryono mengatakan, sejauh ini tim pengendali inflasi daerah (TPID) masih belum menemukan gejolak cukup berarti atas dampak kenaikan sejumlah bahan bakar khusus. "Pengamatan kami di lapangan, belum ada kenaikan signifikan terhadap sejumlah komoditas. Terutama bahan kebutuhan pokok masih relatif landai," ujarnya, Selasa (3/7).
Baca Juga: Lampaui HET! Harga LPG 3 Kg di Palangkaraya Capai Rp40 Ribu
Masih stabilnya sejumlah kebutuhan pokok tersebut, lebih dipengaruhi keseimbangan antara ketersediaan dan rata-rata kebutuhan. "Soal kenaikan sejumlah BBK, dirasa belum menjadi daya ungkit terhadap kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok," jelasnya.
Sementara itu, saat disinggung soal isu adanya kenaikan gas LPG yang hampir menyentuh Rp 11 ribu per kilogram (kg), Joni menegaskan saat ini OPD terkait masih mengikuti rapat koordinasi di Madiun. "Sehingga belum bisa diinformasikan kebenaran dari kabar tersebut," jelas Joni.
Namun begitu dirinya sempat menyatakan, kalau selama ini kebijakan penggunaan gas LPG bersubsidi ukuran 3 kg kurang tepat sasaran. Ditengarai banyak masyarakat mampu, namun memanfaatkan bahan bakar bersubsidi itu. (yun/rd)
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Bongkar Dua Gudang Sindikat Pengoplos Isi Tabung LPG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News