GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rencana aksi demo ribuan warga Manyar ke PT Jebe Coco di Jalan Raya Manyar pada Jumat (13/7/2018) lusa sekitar pukul 13.00 WIB mendapatkan respon dari sejumlah kalangan.
Aksi demo itu dilakukan untuk memprotes bau limbah perusahaan yang dinilai mengganggu ketenangan warga sekitar,
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
Relawan Gerakan Sosial (RGS) yang markasnya di Pongangan Indah, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar menilai apa yang akan dilakukan warga Manyar tersebut sah-sah saja di negara indonesia yang demokratis ini.
"Sah-sah saja masyarakat mengutarakan pendapat di muka umum, unek-unek baik melalui demo dan sejenisnya atas yang mereka alami. Hal ini dibenarkan oleh perundangan kita," ujar Pendiri RGS, HM KHozin Ma'sum kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (11/7/2018) malam.
Namun, Abah Khozin, begitu biasa akrab disapa menyarankan agar untuk menuntaskan persoalan limbah berupa bau yang disinyalir berasal dari perusahaan dimaksud lebih baik diselesaikan dengan duduk bersama, dengan masyawarah.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
"Saran saya diselesaikan secara kekeluargaan seperti budaya ketimuran," sarannya.
selaku masyarakat Kecamatan Manyar, Khozin mengaku mendengar rencana demo besar-besaran tersebut. Kabarnya, warga Manyar yang akan melakukan demo ke PT.Jebe Coco jauh hari telah lakukan pertemuan dan memberikan informasi kepada masyarakat luas.
Di mana, mereka mengimbau kepada masyarakat agar pada hari Jumat (13/7/2018) lusa pukul 13.00 WIB, atau tepatnya habis Salat Jumat yang akan melakukan perjalanan ke wilayah Pantura agar menghindari melewati Jalan Raya Sukomulyo (Tenger) - Manyar.
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Warga yang akan perjalanan melewati jalan tersebut, untuk pengguna roda 2 dapat mengalihkan perjalanan melewati jalan alternatif Desa Peganden-Suci, Manyar. Sedangkan yang menggunakan roda 4 atau lebih bisa mengalihkan perjalanan melewati jalan tol Manyar-Bunder.
Khozin menyatakan bahwa dirinya merasa prihatin dengan rencana warga masyarakat Manyar berdemo untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Manyar dan sekitarnya. "Semoga perjuangan teman-teman tidak sampai mengganggu atau merugikan hak warga lain," katanya.
Untuk itu, kata Khozin, RGS menyarankan sebaiknya untuk menyelesaikan persoalan tersebut tanpa demo. Bisa dengan cara semua tokoh atau para pimpinan dari seluruh unsur bersilaturrahmi ke perusahaan.
Baca Juga: Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
"Dengan agenda membahas solusi bagaimana antara masyarakat dan perusahaan bisa saling diuntungkan dan juga saling menjaga lingkungan," saran Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia (DPP Bakuppi) ini.
Ditambahkannya, demo tersebut kalau terjadi maka pasti ada dampaknya, baik dampak positif atau dampak negatif.
"Mudah-mudahan semuanya berjalan aman dan kondusif. Tidak ada tindakan anarkis dan bermanfaat bagi semuanya, Amin amin Allahumma amin," pungkasnya. (hud/ian)
Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News