SUMENEP (bangsaonline) - Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Kangean mengalami kelangkaan. Saat ini harga eceran mencapai Rp 15 ribu per liter baik untuk jenis premium maupun solar. Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Kangean, Badrul Aini, mengatakan, jika melihat kuota yang ada, seharusnya kebutuhan BBM terpenuhi sebab ditingkat pengecer BBM masih ada.
"Sungguh tidak masuk akal, BBM ditingkat APMS (agen premium minyak dan solar) menghilang begitu saja di pasaran. Padahal dipedagang eceran BBM masih ada tapi harganya mencapai Rp15 ribu per botol," katanya.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Ia memaparkan, persoalan BBM di Pulau Kangean dan Sapeken nyaris menjadi persoalan klasik yang terus menerus berulang. "Diduga akar permasalahan itu terjadi karena model pendistribusian BBM di APMS yang menyalahi aturan dengan dijual tanpa melalui dispencer (pompa). BBM lebih banyak dijual ke pedagang besar yang merupakan kroni-kroni pemilik APMS, dengan menggunakan drum," terangnya.
Badrul mendesak Pemerintah Kabupaten setempat untuk segera bertindak mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya, memberikan sanksi tegas bagi para pengusaha 'nakal' yang sengaja menjual BBM pada para pedagang besar. "Selama ini kan belum ada sanksi/tindakan tegas dari Pemkab Sumenep," tegasnya.
Sementara Camat Arjasa, Purwo Edi mengaku masih melakukan pemantauan terjadinya kelangkaan BBM yang berakibat terhadap tingginya harga BBM tersebut. "Menghilangnya BBM dari pasaran, lebih disebabkan karena ada keterlambatan pengiriman BBM dari Pertamina. Terhitung hari ini, sudah 5 hari terjadinya keterlambatan. Itu yang menyebabkan BBM di Kangean langka," ungkapnya.
Baca Juga: Relawan Sakera Madura Khofifah-Emil Salurkan Bantuan 7 Tangki Air Bersih di Sumenep
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News