SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, tampaknya tak berhenti berjuang untuk menjadikan kader-kader terbaik NU dan Muslimat NU untuk menjadi pemimpin di negeri ini.
Setelah sukses memperjuangkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, kini kiai yang terkenal kaya dan dermawan itu menyiapkan sejumlah calon legislatif (caleg) kader NU dan Muslimat NU.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Bu Khofifah adalah gubernur pertama dari NU di Jawa Timur. Sejak gubernur pertama yaitu gubernur Suryo baru kali ini ada kader NU jadi gubernur di wilayah yang mayoritas NU,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan sekitar 400 Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Anak cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU se-kota Surabaya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya, Ahad pagi (15/7/2018).
Karena itu, kata Kiai Asep, kita harus terus mendorong kader terbaik NU dan Muslimat NU untuk tampil sebagai pemimpin di negeri ini. “Saya minta kader NU dan Muslimat NU maju sebagai caleg (calon legislatif). Nanti saya biayai. Buat apa saya banyak uang (harta) kalau tidak untuk berjuang,” kata cucu pendiri NU KH Abdul Chalim ini penuh semangat.
Dalam acara Halal Bihalal yang dipandu EM Mas’ud Adnan, direktur BBSTV, HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com itu, Kiai Asep menegaskan bahwa sekarang saatnya para kader dan pemimpin NU-Muslimat NU sadar bahwa kita selama ini hanya dimanfaat kan orang lain. “Kita selama ini hanya menjadi pendukung dan pendorong orang lain dengan imbalan uang yang tak seberapa. Tapi setelah mereka jadi (DPR/DPRD/Walikota/Gubernur) kita malah ibarat habis manis sepah dibuang,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Kiai yang sebentar lagi akan mendapat gelar professor ini mengingatkan kasus Khofifah dalam pilgub. “Kita ingat ketika pada detik-detik terakhir kampanye pilgub, Bu Risma mengolok-olok Bu Khofifah. Padahal dulu Bu Risma itu didukung oleh Muslimat NU. Tapi setelah jadi wali kota malah mengolok-olok Bu Khofifah. Bu Khofifah itu pimpinan tertinggi Muslimat NU. Bu Khofifah itu Ketua Umum Muslimat NU. Tapi berani-beraninya dia (Risma, red) mengolok-olok Bu Khofifah,” tegas Mustasyar PCNU Kota Surabaya itu.
Karena itu Kiai Asep mengetuk kesadaran para pimpinan NU dan Muslimat NU agar kasus ini dijadikan pelajaran. “Kita sekarang harus jadi pemain sendiri, jangan mendukung orang lain. Karena itu saya mendorong dan minta sejumlah kader NU dan Muslimat NU untuk maju sebagai anggota DPR, DPRD, dan saya biayai,” katanya yang disambut gemuruh tepuk tangan ibu-ibu Muslimat NU.
Dalam acara yang berlangsung di Aula Amanatul Ummah itu, Nyai Hj Masfufah, Wakil Ketua PC Muslimat NU Kota Surabaya yang juga ketua tim pemenangan Khofifah-Emil langsung memperkenal kan para caleg kader NU dan Muslimat NU yang direkomendasi Kiai Asep Saifuddin Chalim dari Dapil Surabaya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Untuk calon DPRD Kota Surabaya, antara lain: Nyai Umi Nadhiroh (Sekretaris PAC Muslimat NU Sukolilo), Hj Nur Artika Nur Faidah, SH, (Sekretaris PAC Muslimat NU Wonocolo), Moh Sirri, Nur Fitriati, Muhiddin Arsyad, Khairun Nisa, Silvy dan Woro Wandasari, Sekretaris WPP DPC PPP Surabaya.
.
Untuk calon DPRD Tingkat I Jawa Timur EM Mas’ud Adnan, S.Sos, M.Si (mantan Wakil Ketua Balitbang PWNU Jawa Timur dua periode). Sedang untuk calon anggota DPR RI Muhammad Habibur Rochman, SE (Bendahara Umum Pergunu Pusat yang merupakan putra Kiai Asep Saifuddin Chalim) dan Dr Dwi Astuti (pengurus Muslimat NU Jawa Timur).
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Nyai Masfufah minta para caleg itu maju ke depan berdiri dan berjejer di depan 400 pengurus Muslimat NU yang duduk lesehan. Setelah memanggil satu per satu para caleg yang direkom Kiai Asep Saifuddin Chalim, Nyai Masfufah tanya kepada ibu-ibu Muslimat NU.
“Tahu apa partainya?,” tanya Nyai Masfufah dengan suara lantang kepada para pengurus Muslimat NU yang memadati Aula Amanatul Ummah. “Para caleg yang direkom Kiai Asep ini jadi caleg lewat PPP, Partai Persatuan Pembangunan, jangan lupa, PPP,” kata Nyai Masfufah.
“Jadi nanti, seperti disampaikan Kiai Asep, kita harus memilih kader sendiri, jangan yang lain,” tegas Nyai Masfufah yang disambut gemuruh dan doa para pengurus Muslimat NU se-kota Surabaya.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Kiai Asep juga merekomendasi kader-kader NU dan Muslimat NU Sidoarjo. Para kader NU dan Muslimat NU itu selain direkomendasi jadi calon anggota DPRD Kota Sidoarjo juga DPRD Jawa Timur dan DPR RI. Dari Dapil Sidoarjo antara lain Ali Azhar untuk DPRD Tingkat I Jatim. Total semua kader NU dan Muslimat NU yang direkomendasi Kiai Asep sekitar 20 caleg. Semuanya dicaleg-kan lewat PPP.
TERUS DOAKAN KHOFIFAH-EMIL
Kiai Asep juga minta agar kita bersyukur atas kemenangan Khofifah-Emil tapi juga terus berdoa. “Kita juga harus terus berdoa pada setiap salat lima waktu agar Bu Khofifah dan Pak Emil bisa mewujudkan Jawa Timur yang maju, adil dan makmur,” kata Ketua Umum Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu yang secara bergemuruh diamini seluruh kader Muslimat NU.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
“Mendoakan Bu Khofifah tak harus ada Bu Khofifah. Kita juga tak perlu memberitahu Bu Khofifah kalau kita mendoakan. Karena kalau kita mendoakan orang lain yang tak diketahui orangnya malaikat akan mendoakan kita. Doa malaikat: Anta kadzalik (kamu juga demikian-red), “ kata Kiai Asep.
Sementara pidato Halal Bihalal disampaikan KH Abdur Rohim Zulkanain dari MUI. Hadir dalam acara itu Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya, KH Fathurrohman dan Ketua DPC PPP Kota Surabaya Drs Buchori Imron dan tokoh NU yang lain. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News