PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pelestarian alam dan binatang langka terus dilakukan Pemkab Pacitan, utamanya di kawasan pantai yang menjadi wilayah konservasi. Salah satu upaya tersebut dengan lebih memperkuat sabuk hijau atau green belt.
Sebagaimana diketahui, green belt merupakan penampang yang digunakan untuk penahan arus air laut agar tidak masuk terlalu ke darat saat pasang datang. Tak hanya itu, fungsi green belt juga sebagai penahan tsunami.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Secara teori, green belt yang berupa pohon cemara dan ditanam memanjang sepanjang pesisir pantai selatan sebagai salah satu usaha mitigasi pengurangan resiko bencana untuk tsunami.
Pesisir Selatan Pacitan adalah wilayah yang berpotensi besar adanya tsunami. :empeng bumi yang setiap hari bergeser memicu adanya gelombang, dan jika pergerakan tersebut semakin besar (gempa bumi), maka gelombang air laut pun akan semakin besar dan menghasilkan tsunami.
Usaha untuk memperkuat mitigasi terutama untuk menjaga dan meminimalisir korban jika tsunami dan pasang datang. Salah satunya adalah dengan mempertebal garis green belt yaitu dengan menambah tanaman cemara sepanjang pesisir.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Kami ada bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu penanaman Cemara sepanjang pesisir. Saat ini penanaman dilakukan di Pantai Soge dan Pantai Pancer Door. Selain sebagai penahan ombak, cemara ini juga bisa sebagai pelindung bagi penyu-penyu yang minggir untuk menetaskan telur. Jadi cemara ini seolah menjadi pagar penyu agar tidak ada yang menggangu telurnya," kata Bambang Mahendrawan, Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, Rabu (18/07).
Sedikitnya ada sekitar 30 ribu pohon cemara yang ditanam di Pantai Pancer Door dan 15 ribu untuk pantai soge. Proses penanaman melibatkan kelompok masyarakat sadar wisata dan beberapa organisasi masyarakat yang ada.
"Penanaman ini total ada 45 ribu pohon. Kami juga bawa tenaga tanam sebanyak 20 orang dan nanti akan dibantu oleh masyarakat sekitar pantai. Selain tanam, di sini juga kami lakukan perawatan seperti pemberian pupuk kandang agar tanaman cepat tumbuh. Selain itu, kami juga akan membuat sumur bor untuk membantu proses pengairan tanaman karena saat ini masih musim kering," jelas Aryo listiyono, Koordinator pelaksana penanaman pohon. (yun/dur)
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News