BLITAR, BANGSAONLINE.com - Lima anak di Kabupaten Blitar tercatat menjadi korban ganasnya nyamuk Aedes Aegypti. Kelimanya meninggal setelah terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan karena gigitan nyamuk tersebut. Angka itu terjadi sejak Januari sampai 26 Juli tahun 2018.
Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Khrisna Yekti mengatakan, selama tujuh bulan terakhir ada 183 kasus DBD di Kabupaten Blitar. Dari jumlah tersebut lima di antaranya meninggal dunia. Mereka yang meninggal dunia akibat DBD berusia 3 sampai 10 tahun.
Baca Juga: DBD dan Chikungunya Hantui Masyarakat di Kota Blitar saat Musim Hujan
"Yang meninggal biasanya karena telat penanganan. Karena orang tua kadang telat juga membawa anaknya yang terserang DBD ke fasilitas kesehatan," papar Khrisna Yekti, Kamis (2/8/2018).
Apalagi menurut Khrisna, siklus DBD yang mirip pelana kuda membuat masyarakat mengira jika panas sudah reda berarti sakitnya juga sudah sembuh. Hal inilah yang kemudian membuat pasien DBD telat mendapatkan perawatan medis dan berakhir kematian.
"Selain itu, dari beberapa kasus ada pula yang baru dibawa berobat ketika kondisinya sudah sangat parah. Bahkan sudah mengalami pendarahan," tegasnya.
Baca Juga: Selama 2021, Kasus DBD di Blitar Turun 50 Persen
Menurut dia, jika dibandingkan tahun 2017 lalu, kasus DBD di Kabupaten Blitar mengalami kenaikan. Di tahun 2017 lalu Dinkes mencatat sebanyak 153 kasus dengan 7 meninggal dunia dalam setahun. Sedangkan di tahun 2018, Dinkes memcatat 183 kasus dengan 5 orang meninggal hanya dalam kurun waktu tujuh bulan.
"Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti sebenarnya bukan saat hujan terjadi terus menerus. Namun siklusnya terjadi justru saat sehari hujan sehari tidak. Saat tidak turun hujan itulah telur nyamuk yang berada di genangan air akan menetas," paparnya.
Untuk itu, Khrisna mengajak agar masyarakat selalu mengedepankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk menekan populasi nyamuk Aedes Aegypti. (ina/rev)
Baca Juga: Tren DBD di Blitar Menurun Selama Semester Pertama Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News