MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pj Bupati Kabupaten Madiun Boedi Prijo Soeprajitno meninjau suplai air bersih di Desa Tawangrrejo, Kecamatan Gemarang. Ia menyatakan setidaknya terdapat 28 desa di wilayah Kabupaten Madiun rawan kekeringan dan krisis air bersih selama musim kemarau.
Untuk mengatasi hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun pun sudah mulai melakukan distribusi air bersih kepada wilayah terdampak kekeringan.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
“Di Dusun Babadan, Desa Tawanrejo mengalami kesulitan air bersih. Untuk itu pemda mengambil inisiatif mengambil posisi segera memberikan support air bersih. Dan pada hari ini dilakukan oleh teman-teman BPBD dan PDAM sebanyak 2 tangki dengan volume 8.000 liter,“ ujar Boedi.
Boedi juga meninjau aliran air yang menuju ke rumah warga. Sebab informasi aliran sempat sempat buntu. Warga berharap untuk masalah kekeringan yang melanda Dusun Babadan bisa teratasi.
“Dalam waktu setiap 4 hari Kita kirim air bersih dari PDAM dan siap support sehingga aliran air yang kemarin buntu sudah mengalir semua. Tadi sudah saya cek di rumah Widodo, cuma tadi belum penuh sehingga alirannnya masih lambat. Untuk dusun ini ada 56 KK dan yang terjauh 2 km kurang lebih 2 jam yang terjauh nanti akan teraliri air bersih,“ harap Boedi.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Dia menegaskan untuk jangka panjang Pemda sudah menyiapkan 2 alternatif untuk mengatasi krisis air bersih di Desa Tawangrejo, yaitu program air minum berbasis masyarakat dan sumur bor dari Balai Besar Bengawan Solo.
“Nanti tahun berikutnya sudah tidak ada lagi kekurangan air di dusun sini,” harap Boedi. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News