NGAWI, BANGSAONLINE.com - Munculnya gas dari sumur Muhajir (52), warga Desa Waruktengah, Kecamatan Pangkur sejak Minggu malam (05/08) lalu ternyata bukan fenomena baru.
Peristiwa munculnya gas dari sumur bor bantuan pemerintah tahun 1984 sedalam 12 meter tersebut tersebut ternyata terjadi setiap musim kemarau panjang. Biasanya gas tersebut keluar selama kurang lebih satu bulan. Hal ini diungkapkan sang pemilik sumur, Muhajir.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
"Setiap musim kemarau sudah beberapa kali sumur itu mengeluarkan gas. Paling lama satu bulan, setelah itu hilang dengan sendirinya," terang Suyanto, kades Waruk Tengah.
Meski begitu, peristiwa tersebut tetap saja mengundang penasaran beberapa warga. "Awalnya anak saya saat akan mengambil air wudlu mendengar suara gemuruh dari dalam sumur, setelah kran dibuka ada bau menyengat gas," jelas Muhajir pada BANGSAONLINE.com.
Tim ESDM Pemprov Jatim sudah melakukan peninjauan terhadap munculnya gas dari sumur rumah tangga itu, Kamis (09/08). Berdasarkan peninjauan tersebut, Tim ESDM memastikan jika gas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasak.
Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu
"Gas yang keluar adalah jenis methanol. Untuk menjaga keamanan, gas itu dialirkan keluar dari dalam kamar," terang Kukuh Sudjatmiko pada awak media, Rabu (08/08/2018).
Pantauan BANGSAONLINE.com, gas yang keluar dari sumur tersebut sudah dimanfaatkan untuk memasak melalui pipa. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News