PACITAN, BANGSAONLINE.com - Euforia kemeriahan perayaan HUT RI ke 73 semakin terasa. Beragam cara dilakukan seluruh lapisan masyarakat guna memperingati hari paling bersejarah di negara ini. Namun hal tersebut tak seperti yang dialami Siddhi Djatmiko. Pria kelahiran 17 Agustus 1969 silam ini justru mengaku prihatin seiring datangnya peringatan hari kemerdekaan ini.
"Saya bangga dan mengapresiasi datangnya HUT Kemerdekaan ini. Namun ada sesuatu yang sangat mengganjal di hati saya," ujarnya, Jumat (17/8).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Dahulu kala, kata pria yang juga seorang master catur lokal ini, setiap hari kemerdekaan tiba, ia selalu mendapatkan hadiah dari pemerintah. Sebab Siddhi Djatmiko lahir bertepatan dengan tanggal proklamasi, yaitu 17 Agustus. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga dirinya menjelang remaja.
"Setelah berganti rezim pemerintahan, kebiasaan itu tak pernah lagi saya alami. Itu yang membuat saya sedih dan prihatin. Kenapa pemerintah tak lagi perhatian terhadap warga negaranya yang lahir bertepatan dengan hari kemerdekaan," cerita sarjana lulusan Unesa ini pada pewarta.
Bukannya dia tak bangga dengan datangnya hari kemerdekaan. Namun diakuinya ada perasaan sedih yang tak bisa dipungkirinya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Saya hanya berharap pemerintah, utamanya Pemkab Pacitan bisa mengapresiasi tanggal kelahirannya yang kebetulan bertepatan dengan HUT Kemerdekaan," harapnya. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News