SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Vlog Ahmad Dani saat di hotel Majapahit Surabaya mendadak menjadi heboh. Pasalnya dalam Vlog itu ada kata-kata yang menyebut Banser Idiot. Kata-kata yang diucapkan oleh musisi pentolan Dewa 19 itu sontak memicu reaksi amarah warga NU, terutama anggota Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Terkait hal itu, Alfa Isnaeni Kepala Satuan Koordinasi Nasional Banser mengimbau agar anggota Banser menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Pihaknya memilih menyerahkan penyelesaian masalah itu ke ranah hukum. Karena itu, nanti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor yang bergerak.
Baca Juga: Dukung Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Berjalan Aman, Ratusan Warga Sidoarjo Turun ke Jalan
"Kalau ditanya terhina ya kita merasa dihina. Kalau ditanya marah ya pasti para sahabat Banser marah. Tapi tidak benar kalau diselesaikan secara lapangan. Makanya kita pilih selesaikan secara hukum," tegas Alfa, Senin (27/7).
Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur ini menambahkan, kelanjutan kasus penghinaan terhadap institusi Banser ini akan diambil alih oleh LBH Ansor Jatim. Hal itu sesuai dengan perintah Gus Yaqut selaku Ketua Umum GP Ansor.
"Kalaupun ada Banser yang mengawasi rumah terduga pelaku, itu bukan dalam rangka balas dendam. Itu hanya reaksi sesaat para sahabat Banser," katanya.
Baca Juga: Dikabarkan Dapat Jatah Menteri, Begini Kata Ketua DPC Gerindra Pacitan
"Sebagai Komandan Ansor, saya perintahkan tidak boleh ada balas dendam atau tindakan reaksi apapun dari Banser. Masalah ini sudah ditangani oleh LBH Ansor. Dalam waktu dekat mereka akan melaporkan ke Polda Jatim," ujar calon Senator dari Jatim ini.
Sementara itu Hendro Tri Subiyantoro, penanggungjawab deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Jawa Timur menegaskan tidak ada masalah antara pihaknya dengan Ansor dan Banser. Meskipun secara faktual ada puluhan orang beratribut Ansor dan Banser dalam aksi penolakan gerakan #2019GantiPresiden. Namun hal itu tidak terkait dengan institusi.
Hendro yang mantan Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim mengaku sudah melakukan cek silang kepada pimpinan Ansor-Banser dan memang tidak ada instruksi secara organisasi untuk turun aksi menolak deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Surabaya pada Hari Minggu 26 Agustus lalu.
Baca Juga: FPI Punya Divisi Penegakan Khilafah, Plt Ketua PA 212 Ingin Dirikan Negara Khilafah pada 2024
"Clear... tidak ada Ansor-Banser secara institusi dalam kegiatan kemarin. Itu hanya individu-individu yang bergerak spontanitas tanpa instruksi organisasi," pungkas caleg Gerindra DPRD Jatim Dapil Surabaya ini.
Untuk diketahui, Dalam Vlog Ahmad Dhani, ia menyatakan, tidak bisa keluar hotel lantaran dihadang oleh 100 orang pendemo yang telah 2 jam melakukan aksinya. Ia bahkan sempat menyindir aparat kepolisian, karena membiarkan aksi massa tersebut.
"Hari ini saya dihadang di depan hotel itu. Tidak bisa keluar hotel, ditahan oleh polisi dan saya didemo di situ oleh 100 orang. Aneh juga ya, biasanya yang didemo itu presiden, menteri, kapolri. Ini musisi didemo. Musisi yang nggak punya backing polisi dan tentara. Kita ini kan oposisi. Yang demo ini membela penguasa. Ini lucu. Ini idiot-idiot ini. Mendemo orang yang tidak berkuasa (suara Ahmad Dhani). Banser idiot. Banser ini, Banser ini (suara Ferry Irawan)," ujar Dhani dan Ferry dalam Vlog.
Baca Juga: Tidak Ditemukan Pergerakan Massa ke Jakarta Dalam Razia oleh Polres Pamekasan
Dhani pun menegaskan, tidak akan keluar dari hotel. Ia beralasan, jika keluar dari hotel dirinya bisa marah karena menghadapi para pendemo. "Saya takut kalau saya keluar nanti marah, saya habisi semua. Jadi saya ngalah saja nunggu di sini. Saya mohon maaf pada teman-teman yang deklarasi," ujarnya menutup Vlog. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News