Nilai #JokowiDuaPeriode sebagai Bentuk Kampanye

Nilai #JokowiDuaPeriode sebagai Bentuk Kampanye Moh Saptono Nugroho, pendiri KMP.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dewan Pendiri Komunitas Masyarakat (KMP) Moh Saptono Nugroho, kembali buka mulut terkait bergulirnya slogan-slogan politik #2019ganti presiden maupun #jokowiduaperiode. Menurut Saptono, slogan #2019gantipresiden dianggapnya bukan sebagai bentuk kampanye.

"Sehingga tidak masuk dalam ranah pemilu. Namun begitu yang patut dipertanyakan, apa maksud dan tujuan dari slogan tersebut. Ini yang perlu dicermati, adanya dugaan indikasi penjajakan makar. Sebab, slogan tersebut tidak memetikkan nama salah satu pasangan calon," ujarnya, Selasa (28/8).

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

Berbeda dengan slogan, #JokowiDuaPeriode yang menurut Saptono masuk pada ranah pemilu. "Sebab sudah menyebutkan nama calon. Namun apakah hal tersebut masuk sebagai ranah pelanggaran ataukah tidak, Bawaslu yang bisa menentukan," jelas pria yang pernah menjadi deklarator pro Prabowo di saat pilpres 2014 lalu.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Berty Stevanus saat dikonfirmasi menyatakan no comment. Bawaslu, kata dia, tak mau terjebak dalam opini publik. "Semakin kita tanggapi, akan semakin meruncing. Kita ikuti saja apa yang disampaikan Bawaslu," katanya di tempat terpisah.

Hal senada juga dilontarkan, Syamsul Arifin dari Divisi Sengketa Bawaslu . Menurutnya, Bawaslu menahan diri untuk memberikan pernyataan atas persoalan tersebut. "Kami tetap melakukan pengawasan. Melihat, mendengar, dan mengkaji semua dinamika yang sudah dan tengah berlangsung. Namun soal itu (slogan #2019gantipresiden atau #jokowiduaperiode) kami tidak akan memberikan pernyataan," tandas Syamsul. (yun/rd)

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO