LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Beberapa hari terakhir ini, harga ikan tawar di Kabupaten Lamongan terus melambung. Kondisi tersebut dampak dari tambak budidaya ikan tawar di Lamongan yang mengering akibat musim kemarau, sehingga produksi ikan juga menurun.
Eko Yulianto, salah seorang pedagang ikan di Pasar Ikan Lamongan mengatakan, kenaikan harga ikan tawar saat ini mencapai 10 persen dibanding harga sebelumnya.
Baca Juga: Lamongan Exportiva, Peluang Tingkatkan Ekspor Bagi Pelaku Industri
"Harga ikan tawar melambung tinggi, karena produksi ikan tawar turun. Misalnya harga ikan Bandeng normalnya per kilogram harganya Rp. 16 ribu, kini sudah mencapai Rp. 20 ribu,” kata Eko Yulianto, Kamis (30/8).
Sementara, ikan Mujair yang biasanya dijual Rp. 15 ribu per kilogram, sekarang mencapai Rp. 23 ribu. Sedangkan Udang Vaname saat ini harganya mencapai Rp 45 ribu per kilogram, padahal sebelumnya harganya berkisar Rp 25 ribu.
"Ini semua karena banyaknya tambak ikan yang kering gak ada airnya. Produksinya sedikit, sehingga harganya terus mengalami kenaikan," ujar Eko.
Baca Juga: Selma Furniture dan Informa Electronics Resmi Buka Outlet di Plaza Lamongan
"Biasanya saya itu bisa menerima ikan sampai 30 ton per hari, tapi kalau sekarang dapat 10 ton saja itu sudah banyak," ungkapnya.
Semakin mahalnya harga ikan tawar tersebut membuat warga Lamongan mengeluh, terutama ibu-ibu rumah tangga. Karena mereka harus mengeluarkan uang belanja ikan lebih banyak.
“Kita berharap pemerintah mencarikan solusi agar tahun-tahun mendatang kondisi serupa tidak terulang. Mengingat tingginya harga ikan tawar juga menambah beban, terutama warga kurang mampu,” ujar Siti, salah sorang warga. (qom/rev)
Baca Juga: Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, War-LA Mampu Sumbang Pendapatan Asli Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News