PACITAN, BANGSAONLINE.com - Perayaan Agustusan yang berlangsung beberapa hari belakangan ini menyisakan masalah baru berupa sampah. Sebab, selama perayaan berlangsung produksi sampah melonjak tajam. Sampah-sampah tersebut banyak tercecer di ruas-ruas jalan protokol.
Hal itulah yang memantik relawan pemerhati sampah tergerak hati untuk memunguti sampah-sampah tersebut. Anita Bidaryati, relawan World Clean Up Day (WCD) mengungkapkan bahwa gerakan pungut sampah secara sukarela itu dilakukan di banyak lokasi selama perayaan Agustusan berlangsung. Seperti Kamis (30/8) malam kemarin, saat usai festival ronte, mereka berhasil memunguti sampah hingga terkumpul empat karung lebih.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Kami membentuk pasukan semut memunguti sampah usai acara rontek semalam. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya ternyata masih kurang," ujarnya, Jumat (31/8).
Menurut Anita, selain rendahnya kesadaran masyarakat, sarana pembuangan sampah sementara hampir tidak disediakan saat acara perayaan berlangsung. "Mestinya harus ada kantong sampah di titik keramaian. Karena tidak disediakan, sehingga setiap kali ada perayaan, pasti sampah menumpuk," kritik dia.
Menurutnya, perlu sinergitas semua pihak untuk menciptakan Pacitan WCD. "Tidak hanya petugas kebersihan dari instansi terkait, namun masyarakat juga harus terlibat didalamnya," tuturnya. (pct1/rev)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News