Cawapres KH Ma'ruf Amin Bernostalgia Mengenang Saat Dirinya Menjadi Santri Tebuireng Jombang

Cawapres KH Ma Cawapres KH. Ma'ruf Amin saat berziarah ke makam pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma’ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (3/9/2018).

Setibanya di Tebuireng, KH Ma’ruf disambut sejumlah pengurus pesantren, termasuk Wakil Pengasuh Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz. Sementara KH Salahuddin Wahid tidak tampak. Menurut informasi, adik kandung Presiden ke IV KH Abdurrahman Wahid itu sedang berada di Jakarta lantaran kondisi kesehatannya menurun.

Baca Juga: Haul Gus Dur di Tebuireng, Nurani Gus Dur Terasah di Pesantren

Kedatangan Ma'aruf bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar disambut KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin selaku Wakil Pengasuh PP Tebuireng. Mereka sempat berziarah ke makam tokoh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari di kompleks pesantren.

Pada kesempatan itu, Ma'ruf juga sempat menunjukkan tempat dulu dia menjadi santri di PP Tebuireng. Tentunya kondisi pesantren kini sudah jauh berbeda dibandingkan saat dirinya menuntut ilmu.

"Saya ini Rais Aam PBNU, nah sekarang saya kiai santri. Saat saya menjadi Wakil Presiden, saya harus kembali ke tempat saya dididik. Tebuireng ini saya lima sampai enam tahun nyantri di sini," kata Ma'ruf kepada wartawan di lokasi.

Baca Juga: Ning Inayah Wahid Sebut Gus Dur Selalu Bela Orang Lemah, Yakin Menolak Kenaikan PPN 12 %

Kedatangan dirinya ke PP Tebuireng, kata Ma'ruf, sekaligus untuk memohon dukungan ke kalangan pesantren atas majunya sebagai Cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Dia juga berharap mendapat berkah dari tokoh pendiri NU.

"Saya juga sowan ke pendiri NU. Saya Rais Aam PBNU yang dipilih jadi calon wakil presiden, saya harus sowan ke para kiai, ke almaghfirlahum yang sudah meninggal saya mohon barokahnya, ke pesantren mohon doanya, mohon dukungannya. Alhamdulillah semua kiai dan santri karena mereka merasa ini mewakili mereka," terangnya. (ony/rev)

Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO