MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan khusus dengan para kiai dan nyai di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Kamis (6/9/2018) lalu. Banyak hal disampaikan Jokowi, terutama tentang pribadinya dalam pertemuan tertutup yang dijaga ketat paspampres itu. EM MAS’UD ADNAN, Direktur HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com yang ikut pertemuan tersebut melaporkan secara bersambung untuk pembaca bangsaonline.com.
Pertemuan istimewa itu berlangsung di lantai II kediaman pribadi Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Jokowi tampak duduk lesehan di karpet bersama Kiai Asep, Lukman Hakin Saifuddin (Menteri agama), Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum PP Muslimat NU dan Gubernur Jawa Timur terpilih), Soekarwo (gubernur Jawa Timur), dan para kiai dan nyai lainnya.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Presiden ke-7 itu menceritakan tentang perjalanan dirinya sebagai presiden. Menurut dia, dirinya jadi presiden karena kehendak Allah. Sebab secara logika politik dirinya tak mungkin bisa jadi presiden. ”Saya bukan ketua partai. Saya bukan pengurus partai. Saya bukan elit nasional (dulunya). Saya berasal daerah,” kata Jokowi yang membuat beberapa kiai terkesima.
Ia memang berawal dari Solo. Awalnya sebagai wali kota Solo, kemudian naik jadi gubernur DKI Jakarta, lalu jadi presiden RI.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tak punya logistik. “Saya ini orang biasa. Saya duduk di Istana karena kehendak Allah,” tegas Jokowi yang membuat kiai makin terkesima.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Jokowi bahkan kembali menegaskan bahwa dirinya bukan pengurus dan ketua partai. “Kalau menteri agama ini pengurus partai,” kata Jokowi yang disambut tawa para kiai dan nyai. Yang dimaksud Jokowi adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memang pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lukman yang duduk disamping Jokowi juga tertawa.
Jokowi sekali lagi menekankan bahwa dirinya bisa jadi presiden semata kehendak Allah. “Jadi secara logika politik gak masuk. Dalam kalkulasi politik apapun tak masuk. Saya duduk di Istana karena kehendak Allah,” kata Jokowi. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News