SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Asep Saifuddin Chalim, MA mengaku punya tiga alasan mendasar untuk membantu Calon Legislatif (Caleg) Partai Persatuan Pembangun (PPP). “Pertama, agar caleg yang saya bantu itu tidak korupsi. Karena banyak sekali anggota DPR terlibat korupsi,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan juga pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokoerto dalam acara Istighotsah Mengawal Kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Banjar Sugihan Kecamatan Tandes Surabaya, Selasa (11/9/2018).
Ketua Umum Persatuan Guru Nasional (Pergunu) Pusat itu kemudian mencontohkan kasus korupsi DPRD Kota Surabaya dan Sidoarjo. “Di Surabaya tiga ketua DPRD-nya pernah terlibat kasus korupsi dan semua dipenjara,” kata Kiai Asep yang dikenal kaya raya dan dermawan itu. “Di Sidoarjo dulu 38 anggota DPRD-nya korupsi dan masuk penjara,” tegas Kiai Asep. Bahkan kasus terbaru, kini 41 anggota DPRD Kota Malang jadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Karena itu, Kiai Asep mengaku membantu biaya para caleg PPP Kota Surabaya dan Sidoarjo agar tak terlibat korupsi. “Kalau saya dibilang membiayai ya berlebihan. Saya hanya membantu agar para caleg itu tak hutang sana hutang sini, agar mereka tak menjual mobil atau rumah untuk biaya pencalegannya, sehingga kalau mereka terpilih sebagai anggota DPR mereka bisa fokus untuk tugas negara,” tegas Kiai Asep.
Alasan kedua, kata Kiai Asep, terkait syariat agama. “Ketika kita berada dalam TPS (Tempat Pemungutan Suara) kita sebenarnya sedang melakukan perjanjian dengan Allah. Bahwa kita akan mencoblos calon wakil rakyat yang tidak akan korupsi. Dan niat itu berpahala. Tapi kalau kita sengaja dan tahu mencoblos orang yang sudah jelas akan korupsi hanya karena kita dapat uang 50 ribu, maka itu jelas berdosa,” kata Kiai Asep yang putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka Cirebon Jawa Barat.
“Jadi kita sedang berijtihad bahwa calon yang akan kita coblos adalah caleg yang tidak akan korupsi. Kalau ternyata ijtihad kita benar maka kita akan dapat dua pahala. Tapi jika ijtihad kita salah maka kita dapat satu pahala,” tegas Kiai Asep seraya mengutip hadits idzaj tahadal hakimu faashoba falahu ajroni waidzajtahada tsumma akhthaa falahu ajrun. “Jadi saya ingin memberi pilihan (caleg) kepada konstituen bahwa caleg-caleg yang saya bantu itu tidak akan korupsi,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Alasan ketiga, tegas Kiai Asep, untuk menghilangkan golput. “Orang golput kan karena merasa tak ada pilihan. Percuma nyoblos wong anggota DPR-nya nanti juga korupsi. Karena itu saya bantu biaya caleg-caleg itu agar mereka tak korupsi. Anggota DPR itu korupsi biasanya kan karena waktu pencalegan hutang sana hutang sini. Sehingga ketika jadi anggota DPR mereka sibuk mengembalikan dan membayar hutang. Bahkan ada anggota DPR sampai sekarang belum lunas hutangnya. Kalau sudah begini biasanya anggota DPR itu cari uang lewat korupsi. Karena itu saya bantu para caleg itu agar tak punya hutang. Nanti saya umumkan siapa saja mereka yang saya bantu agar mereka diawasi langsung oleh masyarakat. Saya juga tak akan minta uang yang saya bantukan itu dikembalikan. Sepeser pun saya tak minta dikembalikan,” kata Kiai Asep.
Hanya saja Kiai Asep minta agar para caleg itu punya komitmen. “Jadi semua caleg yang saya bantu harus ada komitmen dan kesepakatan dengan saya bahwa mereka tidak akan korupsi,” tegas Kiai Asep.
Lalu siapa saja caleg-caleg yang sudah membuat komitmen dengan Kiai Asep bahwa mereka tidak akan korupsi?
Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi
Untuk caleg DPR RI adalah Muhammad Habibur Rochman, SE, putra keempat Kiai Asep sendiri. Gus Habib – panggilan Muhammad Habibur Rochman adalah Bendahara Pergunu Pusat yang juga Ketua Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Bahkan, kata Kiai Asep, Gus Habib tidak hanya berjanji tidak akan korupsi, tapi gajinya juga nanti akan diperuntukkan konsitutuen.
“Karena penghasilannya sekarang sudah jauh lebih besar daripada gaji DPR,” kata Kiai Asep yang punya tradisi tiap pagi makan bersama para santri dan masyarakat sekitar serta juga bagi-bagi uang kepada mereka.
Dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) yang diumumkan KPU nama Gus Habib tercatat sebagai caleg nomor 1 DPR RI dari Dapil Surabaya-Sidoarjo.
Baca Juga: Kiai Asep Yakin Mubarok Menang dalam Pilkada Mojokerto 2024, Inilah Target Kemenangannya
Sementara untuk Caleg DPRD Jawa Timur yang sudah komitmen tidak akan korupsi adalah EM Mas’ud Adnan. Alumnus Pesantren Tebuireng, Stikosa-AWS dan Pascasarjana Unair itu kini menjabat Direktur HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com. Dalam DCS yang diumumkan KPUD Jawa Timur, nama EM Mas’ud Adnan tercatat sebagai Caleg DPRD Jawa Timur no 2 dari Dapil Surabaya. EM Mas’ud Adnan juga kader NU. Ia pernah menjadi Wakil Ketua Balitbang PWNU Jatim dua periode dan Bendahara Lajnah Ta’lif Wan Nashr PWNU Jawa Timur.
Em Mas'ud Adnan menanggapi positif komitmen Caleg tidak korupsi yang digagas Kiai Asep. "Ini kan semacam pakta integritas. Paling tidak bisa meluruskan niat dan kontrol diri sejak awal," tegas penulis buku-buku tentang Gus Dur dan NU yang dikenal kritis ini.
Sedang untuk Caleg DPRD Kota Surabaya banyak sekali. Mereka antara lain: Buchori Imron, Caleg DPRD Kota Surabaya no 1 Dapil 2 Surabaya, Umi Nadhiroh, Caleg DPRD Kota Surabaya no 2 Dapil 3 Surabaya, Moh Siri, Caleg DPRD Kota Surabaya no 3 dapil 5, Chamdani Ansor, Caleg DPRD Kota Surabaya no 10 dapil 1 Surabaya, Z Hasanah, Caleg DPRD Kota Surabaya no 8 dapil 2 Surabaya dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
Menurut Kiai Asep, mereka inilah yang nanti akan menjadi legislatif amanah sesuai aspirasi rakyat. Setidaknya mereka akan berusaha mengubah citra agar parlemen tak identik koruptor. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News