LAMONGAN, BANGSAONLIE.com - Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, Irmansyah, berharap agar ada event dengan skala nasional untuk penyandang disabilitas mental yang sudah sembuh.
Hal itu disampaikan Irmansyah saat menghadiri Jambore Kesehatan Jiwa ke-3 tingkat Jawa Timur di halaman parkir Stadion Surajaya Lamongan, Jum’at (19/10).
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Apalagi menurut dia, saat ini bahkan sudah event multinasional untuk penyandang disabilitas fisik. Pernyataanya itu merujuk pada Asian Para Games ke-3 yang berlangsung di Jakarta 6-13 Oktober lalu.
“Jambore Kesehatan Jiwa oleh Jawa Timur ini bisa menjadi cikal bakal untuk kegiatan nasional. Sehingga penyandang disabilitas mental yang sudah sembuh dan bisa berkarya memiliki ajang untuk menunjukkan bahwa mereka juga bisa bermanfaat untuk kehidupan,“ ujarnya.
Sementara Bupati Fadeli menyanpaikan terima kasihnya karena Lamongan sudah diberi kepercayaan sebagai tuan rumah jambore Kesehatan Jiwa tingkat Jawa Timur.
Baca Juga: Semarak Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tour to School di SMPN 2 Kota Batu
Menurut dia, itu mungkin dikarenakan program memanusiakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Lamongan selama ini dinilai sudah cukup berhasil.
Di tahun 2016, ungkap dia, Pemkab Lamongan sudah sukses memebebaskan ODGJ dari pemasungan. “Tidak hanya dibebaskan dan disembuhkan, ODGJ ini juga kami beri pelatihan sehingga bisa berkarya dan mandiri. Dari pasung menjadi beruntung,“ kata dia.
Di antara pelatihan yang diberikan berupa keterampilan memangkas rambut, membuat kain tenun ikat, menjahit, membuat kopyah, dan sablon.
Baca Juga: 6 ODGJ di Kabupaten Blitar Dibebaskan dari Pasungan
Dia menyebutkan di Lamongan sudah ada Griya Mandiri di Desa Gampang Sejati Kecamatan Laren, tempat ODGJ yang sudah sembuh untuk berkarya.
Di Griya Mandiri ini, mantan ODGJ seperti Pak Sukur yang terampil memangkas rambut bisa memiliki tempat untuk mandiri. Untuk setiap pekerjaan memangkas rambut, Pak Sukur mematok tarif Rp 10 ribu. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News