MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sekitar 1700 santri Pondok Pesantren Nurul Islam (nuril) Desa Jabon Tegal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto menggelar upacara Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letnan Kolonel Kavaleri Hermawan Weharima bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup).
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Ketika ditemui, pengasuh ponpes Nurul Islam K.H. Dr. Ahmad Siddig, S.E, M.M menjelaskan bahwa di hari santri nasional ini sedikitnya memberikan dua keinginan, yang pertama pesantren dan santrinya mempunyai andil besar dalam mendirikan NKRI.
“Yang kedua adalah menunjukan kepada masyarakat bahwa santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama saja tetapi juga telah dibekali dengan ilmu sesuai kopetensi keahlian di masyarakat,” terangnya, Rabu (24/10).
Seperti diketahui, resolusi jihad yang telah disampaikan KH. Hasim Asyari pada 22 Oktober 1945 haruslah dapat diteladani yakni mengenai semangat juang yang dilakukan oleh para ulama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
“Momen ini sangatlah tepat dalam memotivasi para santri dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara sekaligus sebagai bentuk meneladani perjuangan para ulama,” pungkasnya. (sof/dur)
Dandim Mojokerto saat foto bersama para ulama. (sof)
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News