Relatif Sepi, Konsep Pembangunan Pasar Gempol Dipertanyakan

Relatif Sepi, Konsep Pembangunan Pasar Gempol Dipertanyakan Rapat Komisi II dengan Disperindag.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Program revitalisasi pasar daerah yang digagas oleh Pemkab untuk mendongkrak sektor perekonomian daerah tidak semuanya berjalan mulus. Meski anggaran sudah dikeluarkan untuk pembangunan mencapai puluhan miliar, namun ternyata tidak sesuai harapan. Faktanya revitalisasi tersebut tak bisa mendongkrak pasar daerah menjadi sentral transaksi para pedagang. Justru sebaliknya sebaliknya, pasar cenderung sepi

Kondisi tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi kalangan anggota dewan, salah satunya disampaikan oleh ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi. Ia mencontohkan Pasar Gempol yang disulap menjadi Plasa Pasar Gempol dengan anggaran miliaran rupiah. Sebab, sampai saat ini revitalisasi tersebut tak sesuai harapan. Plasa Pasar Gempol belum bisa menjadikan pasar daerah yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo naik pamor serta ramai.

Baca Juga: Dicurhati Pedagang Pasar Purwosari Makin Sepi Pembeli, Begini Solusi dari Khofifah

Karena itu, politikus PDIP asal Pandaan tersebut meminta kapada pihak Disperindag selaku penanggungjawab pasar melakukan evaluasi dan penataan kekurangan sarana yang ada. Tujuannya adalah agar supaya para pedagang maupun masyarakat tertarik untuk bertransaksi di sana.

"Disperindag harus melakukan evaluasi untuk pasar Gempol. Karena paska dibangun sampai sekarang, kondisinya relatif sepi," cetusnya.

Terpisah, Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Edy Suwanto kepada wartawan usai rapat menjelaskan bahwa sejatinya pihaknya mulai berupaya meramaikan Pasar Gempol menjelang Ramadan tahun lalu. Caranya, Disperindag sudah musywarah dan rembukan dengan para pedagang. Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi, agar pedagang buka dan berjualan untuk memenuhi kebutuhan di bulan Ramadan dan jelang lebaran.

Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih

"Fakta di lapangan, pasca lebaran, kesepakatan itu tidak dipenuhi. Sebagian besar para padagang memilih tidak buka," jelasnya.

Saat ini, lanjut Edy, pihaknya sudah membuat konsep untuk pasar Gempol, yakni berupa pasar grosir. Artinya, barang-barang yang dijual nantinya, adalah barang dengan harga grosiran.

"Kami sudah komunikasikan dengan perusahaan-perusahaan dari Surabaya serta para pelaku usaha yang untuk membuka usaha di pasar Gempol Fasilitas lain di Pasar Gempol juga akan disiapkan. Mulai dari stan untuk perbankan, ekspedisi, konter handphone, kafe, serta tempat bermain anak seperti di mall-mall kota besar," pungkasnya. (bib/par/rev)

Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO