GAZA, BANGSAONLINE.com - Pasukan khusus Israel membunuh seorang komandan militer Hamas. Pasukan elit ini ketahuan menyeberang ke Jalur Gaza dengan menyamar sebagai wanita.
Pasukan Israel dilaporkan masuk ke Gaza dengan berpakaian wanita, berupaya menculik Nourreddin Mohamed Salama Barake, tetapi operasi ini menghasilkan pertempuran senjata yang menyebabkan korban di kedua belah pihak. Tujuh warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan rahasia dan serangan udara. Tujuannya memberikan perlindungan bagi pasukan khusus untuk melarikan diri kembali ke Israel dengan mobil.
Baca Juga: Bersama Gapura dan Owner Bawang Mas Group, Ribuan Masyarakat di Pamekasan Doakan Palestina
Militer Israel mengatakan salah satu petugasnya tewas dan lainnya terluka dalam serangan Minggu malam.
Serangan Israel dan serangan udara dengan tembakan roket Iron Dome ke kantong kekuasaan Hamas ada sebanyak 17 rudal.
Para pejabat Palestina mengatakan tujuh orang tewas karena serangan pasukan Israel, dan 6 orang adalah anggota Hamas. Foto-foto yang dipasang di Twitter menunjukkan keluarga korban tewas, termasuk ibu Barake, menangis di atas mayat orang mati.
Baca Juga: Setahun Tragedi Genosida, API Palestina Jatim Bakal Gelar Aksi di Surabaya dan Malang
Barake adalah komandan regional untuk sayap militer Hamas, yang disebut Brigade Ezzedine al-Qassam.
Perwira Israel yang tewas adalah bagian dari unit pasukan khusus elit dan dia telah terlibat dalam sejumlah misi rahasia berisiko tinggi di masa lalu, demikian dilaporkan.
Kekerasan ini mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempersingkat kunjungan ke Paris, di mana dia telah berkumpul dengan para pemimpin dunia untuk peringatan Perang Dunia Pertama.
Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional, Khofifah Ajak Semua Pihak Terus Serukan Perdamaian di Palestina
Diklaim bahwa anggota pasukan khusus Israel mengenakan pakaian wanita untuk menghindari deteksi ketika mereka melintasi perbatasan ke Jalur Gaza. Hamas mengatakan, insiden itu dimulai ketika pasukan rahasia Israel dalam mobil sipil menembaki sekelompok orang bersenjata, menewaskan salah satu komandannya.
Pertempuran senjata terjadi dua mil ke selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
Orang-orang bersenjata Hamas mengejar ketika mobil itu melaju kembali ke perbatasan dengan Israel, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan. Selama pengejaran, pesawat Israel menembakkan lebih dari 40 rudal di daerah itu, menurut saksi.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel
Israel mengatakan, para perwira itu telah dipindahkan dari Gaza selama ekstraksi udara "kompleks" yang melibatkan tembakan dari tim tambahan yang mendarat di tempat kejadian.
Pejabat medis dan Hamas mengatakan setidaknya tujuh orang tewas, termasuk komandan regional di sayap militer Hamas. Pemakaman mereka dimulai pada Senin pagi.
Netanyahu memberi penghargaan kepada petugas yang tewas, menyebut dia "pejuang yang mulia", sementara Hamas mengecam serangan itu sebagai serangan "pengecut".
Baca Juga: Pertemuan 5 Kader NU dengan Presiden Israel, Nawawi: Karena Gus Yahya Mencontohkan Hal yang Sama
Ini ditambahkan beberapa jam kemudian: "Operasi khusus kemarin tidak dimaksudkan untuk membunuh atau menculik teroris, tetapi untuk memperkuat keamanan Israel. Pasukan mengobarkan peperangan yang heroik dan sangat rumit dan mampu mengeksfiltrasi secara keseluruhan. Kami memberi hormat pada keberanian Lt Col M dan rekan-rekannya," klaim Natanyahu.
Israel mengambil keputusan untuk membunuh para komandan Hamas, meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan.
Baca Juga: PUI Kediri Raya Serahkan Donasi Rp37 Juta untuk Palestina
satu pejuang Hamas menangisi kematian Nourreddin Mohamed Salama Barake.
.
Baca Juga: Khofifah Ajak Kampus dan Pesantren di Jatim Beri Beasiswa Pendidikan untuk Anak-Anak Palestina
Ibunda Nourreddin Mohamed Salama Barake menangisi kematian anaknya.
.
Baca Juga: Khofifah: Ponpes Jatim Siap Tampung 1.000 Anak-Anak Palestina, Prabowo akan Teruskan ke Presiden
Anak-anak Palestina bermain di bekas tembakan rudal Israel.
.
Lima jenazah pasukan Hamas yang tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News