PACITAN, BANGSAONLINE.Com - Pentas politik pemilu bupati dan wakil bupati di Pacitan masih akan berlangsung dua tahun lagi. Meski begitu, sejumlah tokoh mulai bermunculan. Bukan hanya Sutarno, pengusaha SPBU asal Desa Wonodadi Wetan Kecamatan Ngadirojo saja. Namun belakangan, Ketua KPU Pacitan Damhudi, banyak dipergunjingkan publik, utamanya komunitas nelayan untuk ikut meramaikan panggung pilkada di periode mendatang.
Saat dikonfirmasi, Damhudi masih irit berkomentar terkait kabar berita tersebut. "Itu (maju calon bupati) hak dan pilihan setiap warga negara. Begitupun saya. Kalau memang rakyat memilih, tidak ada salahnya juga untuk ikut bersama-sama memeriahkan pesta demokrasi pemilu bupati dan wakil bupati di Pacitan nantinya," ujarnya, Selasa (13/11).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Dia lantas memberikan analogi, ibarat penumpang dirinya baru sebatas menunggu kedatangan kendaraan yang hendak menjemputnya. Sepanjang arah dan rute kendaraan itu selaras dengan harapannya, tentu akan ia naiki. "Saya punya tujuan, dan rakyatlah yang mungkin akan mengantarkan," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, kalaupun Damhudi memang diwacanakan maju sebagai bakal calon bupati Pacitan sejatinya bukan hal yang berlebihan. Sebab komisioner KPU tiga periode ini memang masih trah dari Kerajaan Mataram, Yogyakarta. Ayahanda dari Damhudi, yaitu Sukatno masih kerabat dekat dengan Sultan Geseng. Sementara ibundanya, Laila, juga memiliki trah dari Ki Ageng Petung, yang merupakan ulama pertama penyebar Islam di Pacitan. (yun/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News