MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - PT. Enero melakukan sosialisasi hasil laboratorium sample air sumur milik warga yang diduga terdampak pencemaran pupuk hayati, Senin (19/11) di Kantor Kecamatan Gedeg Mojokerto.
Kegiatan tersebut dihadiri Muspika, Kepala Desa dan pihak Manajemen PT Enero.
Baca Juga: Maksimalkan Fungsi Pengawasan, DPRD Kabupaten Mojokerto Sidak ke Pabrik Minuman
Seperti yang disampaikan Arie Hidayat perwakilan dari PT Enero, bahwa hal ini merupakan tindak lanjut dalam menyikapi keluhan warga Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto pada beberapa waktu lalu.
Pihaknya telah melakukan pengambilan sample air dari sumur yang diduga terdampak pencemaran pupuk hayati. “Satu contoh air dari sumur Bapak Firman, dan satunya lagi dari sumur warga yang berada di sekitar rumah yang tidak berdampak,” jelasnya.
Setelah melakukan pengambilan sample air, pihaknya kemudian melakukan uji laboratorium di Skofindo Surabaya. Mengenai hasilnya, bahwa kandungan dalam air di kedua sample tersebut masih dalam kondisi di bawah ambang pencemaran atau negatif.
Baca Juga: Kolam Pancing di Desa Pugeran Mojokerto Diduga Gunakan Dumping Limbah B3
Sedangkan untuk mengetahui kandungan bakteri ekoli, pihak PT Enero mengaku belum menerima hasil tersebut. Pihak manajemen masih menunggu hasil tersebut dari laboratorium. “Untuk hasil uji kandungan bakteri ekoli kita harus menunggu selambat-lambatnya tanggal 29 November 2018,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi air sumur milik Firman di Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Senin (12/11) lalu, mendadak berubah warna menjadi kecoklatan dan berbau.
Kuat dugaan air sumur tersebut tercemar akibat dari penggunaan pupuk hayati cair yang biasa digunakan untuk menggemburkan tanah di lahan tebu secara berlebihan di sekitar rumah. (sof/dur)
Baca Juga: Limbah Berbau Menyengat Resahkan Warga Desa Domas Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News