
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan anggota Serikat Pekerja tergabung di KSPI melakukan aksi demo di depan Hotel Raya Tretes. Mereka menuding pihak manajemen hotel tak miliki itikad selesaikan perselisihan. Bahkan, manajemen terkesan mengadu domba sesama pekerja.
Tuduhan ini muncul setelah beredar kabar bahwa pekerja yang tidak tergabung dalam serikat menerima sejumlah uang yang disebut sebagai pesangon. Sementara pekerja yang tergabung dalam serikat, tidak mendapat pesangon.
Ahmad Sholeh, Ketua DPC Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kabupaten Pasuruan mengatakan, sampai saat ini pihak manajemen hotel juga belum bisa diajak berunding.
“Yang terjadi hari ini, pengusaha sangat sulit diajak berunding, namun mereka melakukan kampanye agar kawan-kawan yang anggota itu (yang tidak tergabung dengan serikat pekerja) bisa menerima pesangon sesuai dengan kemauan perusahaan,” ujar Sholeh kepada BANGSAONLINE.com di depan Hotel Raya Tretes, Kamis (22/11).
Hal inilah yang membuat serikat pekerja geram. Karena akibat perlakuan pihak manajemen hotel ini, antar karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja maupun bukan anggota, seakan saling “berhadapan”.
Pertemuan tersebut bagian dari ikhtiar penyelesaian, pemenuhan hak karyawan. Namun pihak manajemen mengakui, hanya mampu memberikan hak karyawan tersebut, sebesar 80% dari ketentuan semestinya.
Meski begitu, belum ada titik terang atas penjelasan manajemen hotel. Diketahui, saat ini para serikat pekerja melakukan unjuk rasa di Hotel Tretes Raya, setelah permintaan bipartit tak kunjung dipenuhi oleh perusahaan.
Beberapa kali perundingan tersebut gagal dilakukan karena pembatalan sepihak manajemen hotel Tretes Raya. Serikat pekerja pun memberikan pernyataan bahwa manajemen tak memiliki itikad baik dalam pemenuhan hak karyawan.
Dari pihak hotel tak satu pun yang menemui para demonstran tersebut. Terpaksa Sholikhul Awari selaku pengawas tenaga kerja Provinsi Jawa Timur, turun menemui mereka.
"Kita tidak bisa memutuskan persoalan ini, kalau kedua belah pihak tidak bisa duduk bareng," jelas Sholikhul.
Sementara pihak kuasa hukum Hotel Teguh, sedang di luar kota. "Pak Teguh saya hubungi, lagi acara di Kediri. Jadi, kita harus sabar aja sampai 1 bulan," pungkasnya. (afa/ian)