SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Salos Ponggo Pribadi (27), warga Tanah Merah, Kenjeran, Surabaya babak belur dihajar warga setelah tepergok mencuri satu unit Handphone di Desa Banjarkemantren, Buduran, Rabu (28/11) dini hari. Aksi amuk massa ini berujung tewasnya pelaku.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat Ali Fauzan (25), warga Desa Banjarkemantren terbangun saat sedang tertidur di depan rumahnya. Korban terbangun lantaran mendengar suara motor yang dinaiki Salos Ponggo dan bersama dengan satu rekannya.
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
Saat terbangun, korban mengetahui jika satu unit handphone merk Oppo F1s nya yang ia bawa telah hilang. Saat itulah ia tersadar dan mengejar kedua pelaku tersebut. Di tengah peroses pengejaran, kedua pelaku berhasil diberhentikan warga setempat lantaran mendengar teriakan dari korban.
Karena kedua pelaku yang mengelak, warga pun emosi dan sempat menghajar kedua pelaku tersebut. Namun salah satu pelaku berhasil melarikan diri, sementara Salos sudah babak belur dihajar warga.
Tidak lama, anggota kepolisian dari Polsek Buduran tiba di lokasi setelah mendapat laporan warga. Polisi langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke RSUD Sidoarjo karena kondisinya yang sudah kritis.
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
Namun, pelaku nampaknya tidak mampu bertahan lama atas luka parah yang dideritanya. Pelaku meninggal dunia pada hari Kamis (29/11) sekitar pukul 08.00 WIB setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Menanggapi itu, Kapolsek Buduran Kompol Sujud membenarkan adanya aksi amuk massa yang berujung pada tewasnya terduga pelaku pencurian HP tersebut. “Pelakunya dua orang yang satu kabur,” terang Sujud, Jumat (30/11).
Sujud menuturkan bahwa pihaknya juga tengah berupaya melakukan penyelidikan utamanya memburu terduga pelaku yang sempat kabur. “Barang bukti HP belum ditemukan, diduga dibuang oleh pelaku yang kabur itu,” sambung Sujud.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Selain itu, Sujud juga menuturkan bahwa atas meninggalnya terduga pelaku tersebut, pihak keluarga dari pelaku juga tidak menuntut balas atas amuk massa tersebut.
“Tidak ada tuntutan. Keluarga sudah sadar kalau anaknya nakal. Anaknya ini sudah lama tidak pulang,” tegas Sujud.
Sementara itu, jasad pelaku juga sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Kini polisi juga masih dalam proses penyelidikan untuk menuntaskan kasus tersebut. (cat/rev)
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News