Caleg Milenial Punya Potensi Bersaing dengan Caleg Senior

Caleg Milenial Punya Potensi Bersaing dengan Caleg Senior Ahmad Khubbi Ali Rohman, Pengamat Politik UINSA Surabaya. Foto: DIDI ROSADI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kontestasi pada pemilihan calon anggota legislatif (caleg) tahun 2019 mendatang diwarnai dengan masuknya caleg milenial. Fenomena caleg milenial ini mendapat atensi khusus dari pengamat politik UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Ahmad Khubbi Ali Rohman.

Akademisi yang akrab disapa Boby itu menilai caleg milenial yang usianya relatif muda dibanding caleg senior mempunyai keunggulan sehingga mereka punya potensi bersaing dengan caleg senior yang beberapa adalah incumbent.

Baca Juga: Enam Caleg DPR RI di Dapil Jatim X dengan Perolehan Suara Terbesar

"Caleg milenial punya potensi bersaing dengan caleg senior yang merupakan politisi berpengalaman. Apalagi isu milenial sedang menguat saat ini," tutur Boby, Jumat (21/12).

Menurut Boby, selain faktor fisik yang lebih kuat dari politikus senior, caleg milenial juga tidak bisa diremehkan, pasalnya dengan lebih memanfaatkan kampanye digital, caleg milenial ini akan mudah mendapatkan perhatian. Khususnya perhatian dari kalangan pemilih milenial yang jumlahnya cukup signifikan.

"Caleg milenial ini juga tidak bisa diremehkan, dengan memanfaatkan kampanye digital, mereka mudah mendapatkan atensi khusus dari pemilih muda yang jumlahnya juga cukup besar," imbuh staf pengajar di UINSA ini.

Baca Juga: Raih 20.43%, Suara PKB Terbesar di Jatim, PDIP Turun Posisi ke-3, Inilah Suara 9 Parpol

Selain itu, Boby juga menilai caleg milenial lebih idealis dan memiliki visi yang progresif, sebab caleg milenial ini berasal dari kalangan muda yang mayoritas baru lulus dari perguruan tinggi. Bahkan Boby menganggap caleg milenial lebih kreatif ketimbang caleg senior.

"Caleg milenial ini masih idealis, punya visi yang jelas. Bahkan lebih kreatif dari politisi senior," bebernya.

Boby mengakui, meski memiliki sejumlah keunggulan, caleg milenial juga mempunyai beberapa kekurangan. Mulai dari minimnya pengalaman juga mempunyai kadar emosi yang kurang stabil dan cenderung reaktif. hal itu tak lepas dampak dari usia yang relatif masih belia.

Baca Juga: 4 Caleg Suara Tertinggi di Jatim: Putra Mantan Presiden, Aktivis, Putra Kiai, dan Bos Lion Air

Selain itu, tambah Boby, caleg milenial juga cenderung sangat kekurangan dari segi finansial, kecuali mereka yang berasal dari keluarga berada. ini juga berdampak besar bagi proses mereka melakukan kampanye. "Kekurangan finansial menjadi masalah besar bagi caleg milenial. Paling tidak berdampak berkurangnya proses kampanye langsung ke masyarakat," terang Boby.

Menurut pria berkaca mata ini, jika caleg milenial mampu menampilkan dirinya dengan baik. Maka performa individu ini akan menjadi daya tarik dahsyat bagi pemilih milenal yang juga akan mempeengaruhi orang tua atau lingkungannya. Hal itu mengacu dari sejumlah riset, di antaranya yang dilakukan oleh CSIS menyatakan bahwa pemilih milenial akan mempengaruhi sikap dari orang tuanya.

"Hal ini akan menjadi harapan bagi caleg khususnya caleg millenial. Jadi caleg milenial juga harus menundukkan pemilih milenial." pungkasnya. (mdr/ian)

Baca Juga: Berharap Tak Ada Serangan Fajar, Cak Dar Yakin Orang Baik Dipilih Orang Baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO