Tafsir Al-Quran Spesial: Selamat Idul Fitri, Selamat Pesta Sarapan Pagi

Tafsir Al-Quran Spesial: Selamat Idul Fitri, Selamat Pesta Sarapan Pagi Ilustrasi

Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .  

Tidak ada ahli agama yang tidak mengakui kehebatan syari'ah shiyam Ramadhan. Tidak ada ilmuwan yang tidak mengakui betapa tinggi nilai syari'ah puasa. Apalagi pemerhati kesehatan dan pengamat sosial, pasti tercengang-cengang melihat filosofi Ramadhan.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

Pencernaan bagai diservis total setelah kerja monoton sebelas bulan. Lidah bagai diasah sehingga sangat sensitif merasakan menu makanan yang disentuhkan. Maka benar al-Hadis menyebut "farhah", kenikmatan fresh, karena tidak ada kenikmatan makan melebihi kenikmatan makan saat berbuka puasa.

Kata "id" disebut dalam al-Maidah: 114 dengan makna "PESTA". Kalau "'AUD", artinya " KEMBALI", dari fi'il 'ada ya'udu. Ada beda antara kata " FITHR/FITR" dengan " FITHRAH/FITRAH" (pakai TA' marbuthah". Fitr artinya makan pagi, berbuka, identik dengan ifthar. Sedangkan Fitrah artinya kesucian, jiwa dan sebangsanya. 

Jadi, 'IDUL FITRI artinya PESTA MAKAN PAGI, hal mana sebulan penuh sebelumnya tidak diperkenankan makan pagi. Kini satu Syawal disilakan berpesta. Dan agar sedulur faqir-miskin bisa bareng berpesta, maka zakat fitr (subsidi sarapan), zakat fitrah (bersih diri) disyariatkan kala itu sebagai membantu orang miskin, sekaligus membersihkan diri dari sifat angkuh. Siapa telat hingga shalat 'id dilakukan, maka berdosa. 

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Soal al-Hadis yang menyatakan dosa pelaku puasa Ramadhan diampuni bersih bak bayi baru lahir itu adalah hikmah puasa dan tidak ada kaitannya dengan filologi idul fitr. Al-Hadis berorientasi pada dimensi spiritual, sedang idul fitr pada dimensi sosial. Jika anda ngotot memaknai IDUl FITRI dengan kembali kepada kesucian, lalu IDUL ADHA kembali kepada apa? Kembali kepada penyembelihan? Tentu tidak matching dan salah. Idul Adha adalah pesta makan besar dengan protein hewani yang lengkap. Sementara idul fitri sekadar pesta biasa.

Sumber: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Lebaran, Pemkab Nganjuk Gelar Gerakan Pangan Murah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO