Benteng Pendem di Ngawi Jadi Daya Tarik para Pelajar Belajar Sejarah

Benteng Pendem di Ngawi Jadi Daya Tarik para Pelajar Belajar Sejarah Beberapa siswa SMA Negeri 3 Pasuruan serta muda-mudi tampak sedang memasuki Benteng Van Den Bosch, Ngawi.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Benteng Van Den Bosch yang dikenal sebagai benteng Pendem ternyata banyak diminati pelajar dan kaum muda. Bangunan peninggalan jaman kolonial yang terletak di Jalan Untung Suropati tepatnya di Kelurahan Pelem, Kab itu tak pernah sepi pengunjung.

Hampir setiap hari bangunan bersejarah yang berjarak kurang lebih 1 km dari pusat pemerintahan Kab itu selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun regional. Hal tersebut nampak dengan banyaknya pengunjung yang memasuki areal benteng tersebut.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Salah satunya pada Sabtu (5/1) kemarin, rombongan 4 bus siswa siswi SMA Negeri 3 Pasuruan memasuki areal bangunan bersejarah di dalam Kota yang berada di dalam kompleks Yon Armed 12 Angicipi .

"Benteng ini sudah menjadi agenda rutin dari sekolah setiap tahun dalam rangka pengenalan sejarah," jelas Hariyono, S.Pd, guru SMA Negeri 3 Pasuruan saat ditemui BANGSAONLINE.com.

Walaupun usianya sudah ratusan tahun dan di beberapa bagiannya telah hancur karena serangan bom tentara Jepang di masa penjajahan, namun benteng ini tak kehilangan daya tarik bagi para pengunjung. Nampak saat para pelajar dari SMA Negeri 3 Pasuruan memperhatikan sambil berfoto di beberapa bagian bangunan peninggalan kolonial Belanda.

Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu

"Dari peninggalan jaman Belanda yang masih dapat kita kenalkan pada siswa salah satunya ya benteng ini," urai Hariyono.

Selain sebagai wisata sejarah, Benteng yang mempunyai luas lahan 15 hektare tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi komunitas fotografi. Sering kali tempat bangunan tua yang dibangun pada tahun 1825 dan mulai dipergunakan pada tahun 1839 ini dijadikan obyek foto prewedding.

Selain bentuk bangunan yang kokoh, di dalam areal tersebut juga terdapat bagian dalam benteng dengan memutar poros roda besi pada pintu masuk bangunan. Lalu, di dalam bangunan tersebut terdapat beberapa wilayah misalnya parit dan makam KH. Muhammad Nursalim.

Baca Juga: Alami Kekeringan, Dandim Ngawi bersama Stakeholder Lakukan Pengecekan Sumber Air

Menurut sejarah, di dalam bangunan Benteng Pendem yang dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB ini memang terdapat satu makam yang konon adalah seorang kiai yang dikubur hidup-hidup oleh Belanda. (nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO