BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kedatangan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga S. Uno ke Pondok Pesantren Sambilangan Desa Kramat, Bangkalan pada Minggu (27/01/2019), tidak banyak mendapat perhatian masyarakat setempat.
Sandiaga datang ke Bangkalan dalam rangka menghadiri Haul Akbar KH. Abdul Karim, KH. Muqoddas Bin KH. Abdul Karim, KH. Ahmad Anwar Bin KH. Mugoddas, KH. Shofwan Bin KH. Ahmad Anwarl serta KH. M. Tadjul Anwar Bin KH. Shofwan ke-135. Ia tiba pada pukul 09.15 WIB setelah bertolak dari Makassar.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Setelah ramah tamah dengan shohibul bait KH. Sofwan Tajul Anwar dan Wahed Anwar, Sandiaga S. Uno ziarah kubur ke Makam KH. Abdul Karim yang terletak di belakang rumah Pengasuh Pondok Pesantren Sambilangan didampingi KH. Shofwan.
Selesai ziarah, Sandi lalu menyapa emak-emak dan santriwati yang ada di lingkungan PP. Sambilangan.
"Mator Sakalangkon (terima kasih), saya sudah beberapa kali ke Madura, lama-lama saya bisa bahasa Madura. Mator Sakalangkong (terima kasih), dan Ampon Baktonah (sudah saatnya)," ujar Sandi dalam sambutannya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Ia menegaskan, kaum santri yang harus tampil membangun ekonomi setelah selesai nyantri. Sandi mencontohkan, bahwa di Jakarta banyak alumni pesantren Madura berkiprah di bidang bisnis.
"Banyak para kiai di Jakarta bukan hanya menyebarkan agama Islam, tapi menjadi pengusaha sukses dalam ekonomi, khusunya besi tua. Saya ingin santri menjadi lokomotif pembangun ekonomi Indonesia ke depan," tegas Sandi.
"Santri sudah saatnya berperan, sudah waktunya, Ampon Baktonya," sambungnya.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Sandi juga berpesan agar masyarakat turut menjaga Pemilu dari kampanye hitam, baik dari pasangan calon manapun terutama dari pihaknya. "Jangan lah cederai politik sejuk ini dengan kampanye hitam yang dapat memecah belah bangsa. Janganlah saling menyalahkan ini bagian dari intropeksi diri agar ukhwah dan persatuan kita jaga," pungkasnya.
Haul akbar ini juga dihadiri KH. Imam Bukhori, Rocky Gerung, Ketua PKS Mustain, KH. Fattah Imron (Demokrat) Kholifi (Gerindra), para tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta masyarakat Kramat Bangkalan. (uzi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News