BANGSAONLINE.com – Sebuah adat dari abad pertengahan, masih dipertahankan di Kota Ossetia, Rusia. Yaitu, jika menginginkan menikahi perempuan, harus menculik, bahkan memerkosanya.
Sebuah rekaman video memperlihatkan bahwa seorang ABG usia 18 tahun keluar dari mobil dengan pakaian pengantin. Dia diculik oleh seseorang yang tidak dikenalnya, untuk dinikahi. Perempuan ini berhasil keluar mobil dan berteriak meminta tolong.
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Berhubung ini adalah adat setempat, tak seorang pun menolongnya. Bahkan, beberapa orang terlihat mengabadikan momen penculikan gadis ini melalui rekaman video ponsel. Hanya satu perempuan yang berusaha membantu calon mempelai paksaan ini.
Terlihat, perempuan ini akhirnya ditangkap seorang pria. Dibantu pria lain, perempuan ini diangkat ke mobil. Satu perempuan berusaha membantu, dengan memasuki mobil peculk. Tapi, dia diseret keluar. Lalu mobil penculik berlalu.
Bahkan, terdengar tembakan senjata, sebagai bentuk perayaan keberhasilan menculik perempuan. “Ini perkosaan dan pelecehan seksual yang disahkan. Jika seorang perempuan berhasil diculik dan akhirnya memasuki pekarangan pria, maka dia tak lagi bisa kembali ke rumahnya. Lebih-lebih jika sudah diperkosa. Keluarganya akan menolak,” kata wanita yang membantu tadi.
Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Polisi sering menutup mata atas kejadian ini. Di sisi lain, para pria menilai bahwa "mencuri pengantin wanita" adalah "romantis" dan praktik ini berakar dalam sejarah. Bahkan, menculik perempuan yang tidak dikenalnya.
"Ibu dari laki-laki yang menculikku, memaksaku masuk ke dalam kamar yang di dalamnya sudah menunggu anaknya. Padahal, aku tidak kenal,” keluh pengantin yang diculik ini.
Usai diperkosa, perempuan yang namanya dirahasiakan ini melarikan diri dari rumah ‘mertua' paksaannya. Dia pulang. Tapi, oleh keluarganya, dia diusir. "Jika perempuan setuju, maka dia menjadi pengantin sungguhan. Tetapi kalau tak setuju seperti aku, maka nasibku terlunta-lunta karena keluargaku juga menolak kehadiranku,” katanya.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Warga Desa Mapper Pamekasan Gelar Tradisi Ngusar
Peristiwa lain, di wilayah Caucasus yang sama, Ossestia Selatan, seorang pria menyergap seorang perempuan di luar pusat perbelanjaan, lalu mengikatnya di mobil. Perempuan ini lalu dinikahi paksa.
Video itu diposting Maria Pliyeva, salah seorang perempuan lokal. Namun wanita yang memposting video itu kemudian diserang di media sosial karena dinilai berusaha mengakhiri tradisi. “Kami telah kehilangan semua tradisi, dan jika kami tidak menculik pengantin wanita, kami akan seperti Rusia (etnis). Memalukan menyebut diri kita sebagai orang Ossetia tanpa tradisi," kata salah satu netizen.
Penentang tradisi yang tersebar luas di wilayah selatan bekas Uni Soviet mengatakan pria jarang dihukum.
Baca Juga: Gelar Karya P5 Tema Bhineka Tunggal Ika, SD Emaus Kediri Ajak Siswa Bermain Permainan Tradisional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News