MAKKAH(BangsaOnlilne) Otoritas Bandara
King Abdul Aziz, Jeddah telah menutup penerbangan
haji sejak pukul 00.00 WAS, Senin 29 September 2014. Seluruh jemaah calon haji
reguler sebanyak 154.467 sudah masuk ke tanah suci, Mekah dan bersiap menjalani
wukuf di Padang Arafah, 3 Oktober nanti.
Kelompok terbang terakhir dari tanah air yang masuk ke tanah suci merupakan
kelompok sapu jagat. Sebagian besar sudah berumur di atas 60 tahun dan berisiko
tinggi. Perjalanan panjang, dehidrasi dan kelelahan kerap membuat jemaah lansia
ini mengalami dimensia.
Begitu mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, tidak sedikit
jemaah lansia yang mengalami disorientasi. Merasa di rumah saudaranya, dan
ingin pulang kembali ke tanah air. Ada yang merasa tidak memiliki teman
sehingga keinginan pulang sangat kuat.
"Aku ini arep mulih (ingin pulang) ke rumahku, sama bojoku (istriku),"
kata Samsuri bin Suradi dari Kloter 71 Embarkasi Solo, Minggu malam. Samsuri
yang sudah berumur 93 tahun sebetulnya sudah sulit berjalan, namun ia kekeuh
mengangkat kopernya dan menyuruh sang istri segera bersiap pulang.
"Mbah di sini saja Mbah, pulangnya besok ya, Mbah kan mau naik haji,"
kata seorang petugas merayu Samsuri. Namun Samsuri menolak segala penjelasan
petugas, dan tidak berhenti-henti menyuruh , Mbah Surati, yang tampak tabah
pulang ke rumah. Samsuri akhirnya dibawa ke Klinik Oktagon di Bandara King
Abdul Aziz untuk mendapat suntikan penenang.
Ini bukan kejadian pertama kali. Sebelumnya Mbah Siman yang usianya sudah di
atas 70 tahun juga terlihat asyik menyeret tasnya ke luar dari plaza bandara
tempat jemaah beristirahat. Jemaah calon haji kloter 63 embarkasi Solo yang
mendarat Kamis 25 September 2014, ini mengatakan ingin pulang ke rumahnya.
"Aku ini mau pulang. Aku baru ambil tas dari rumah saudaraku, sekarang mau
pulang," kata Siman.
Siman pun diminta petugas beristirahat dan diberi minum air putih supaya
tenang. Petugas meminta Siman bersabar menunggu teman-temannya. "Aku
sendiri kok nggak sama teman-temanku, aku mau pulang," kata Siman lagi
yang akhirnya dijaga jemaah lain agar tidak pergi jauh dari plaza.
Menurut petugas Sektor I Daerah Kerja Jeddah Ainur Rofiq, sepanjang melayani
jemaah, hampir dipastikan ada saja yang minta pulang. "Terutama yang sudah
sepuh, karena kelelahan terbang 9-10 jam ke sini," kata Rofiq.
Ia menuturkan, pernah ada jemaah yang menyendiri. Jemaah wanita ini tidak mau
bergabung dengan rombongannya. Bahkan saat akan naik bus, calon haji ini tetap
termenung di kursinya. "Aku mau pulang saja, aku nggak kenal orang-orang
di rombonganku," kata si ibu yang merasa tidak memiliki teman di
rombongannya.
Setelah dipaksa si ibu akhirnya bersedia naik ke dalam bus. Namun ia minta
syarat, tidak mau ada jemaah lain yang duduk disampingnya. Permintaannya yang
susah-susah gampang ini akhirnya dituruti.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daker Jeddah dr Lucky Tjahjono, kelelahan dan
kekurangan asupan minum memang bisa memicu jemaah haji yang sudah tua menjadi
dimensia. Di klinik Oktagon, rata-rata jemaah yang dirawat jalan merupakan
jemaah tua yang kelelahan dan mengalami dehidrasi.
Sebelumnya Kepala Bidang Kesehatan PPIH dokter Fidiansyah menuturkan bahwa,
pada kondisi
dehidrasi parah, bisa memicu gangguan elektrolit sehingga jemaah bisa
hilang kesadaran, bingung dan disorientasi arah (tersesat), pingsan sampai
kematian.
Karenanya selain bekal minum, tim kesehatan juga akan memberikan arahan kepada
jamaah agar melakukan sejumlah tindakan agar terhindar dari dehidrasi.
Semoga calon haji sehat selalu!
Baca Juga: Demi Ibadah ke Makkah, Ibu di Jombang Daftar Umroh Pakai Uang Koin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News